Seabad Tertutup, Chanel Rilis Penjualan 2017 Capai Rp 140 T
24 June 2018 16:29

Jakarta, CNBC Indonesia- Merek fashion ternama Chanel mengungkapkan penghasilan penjualan yang didapat selama periode 2017. Dengan harga tas miliknya yang berharga lebih dari US$ 5 ribu, Chanel mempublikasikan nilai penjualannya setelah 108 tahun berdiri.
Di sepanjang 2017, perusahaan swasta tersebut mampu menghasilkan penjualan hampir US$ 10 miliar atau Rp 140,89 triliun. Alasan dirilisnya informasi keuangan Chanel diperkirakan untuk menutup rumor yang mengatakan bahwa perusahaan tersebut akan diakuisis oleh perusahaan lainnya, dilansir dari CNN, Minggu (24/6/2018).
Sementara itu, dilansir dari business of fashion, pendapatan Chanel pada 2017 tersebut meningkat 11% dibandingkan dengan pendapatan penjualan pada tahun sebelumnya.
Secara rinci, angka penjualan pada 2017 yaitu sebesar US$ 9,62 miliar didorong oleh penjualan di kawasan Asia Pasifik dan Eropa, sementara laba operasi mencapai US$ 2,69 miliar. Hutang bersih Chanel mencapai US$ 18 juta dan arus kas bebas (free cash flow) sebesar US$ 1,63 miliar.
Chanel Chief Financial Officer Philippe Blondiaux mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Chanel mampu untuk tetap independen dan sedang berfokus secara jangka panjang.
Dalam sebuah pernyataan Blondiaux kepada New York Times, Chanel memutuskan untuk membuka laporan keuangannya dikarenakan perusahaan menyadari sudah waktunya untuk memberikan fakta kepada publik bahwa perusahaannya memiliki keuangan yang kuat, ditambag dengan sarana dan amunisi yang dimiliki untuk terus menjadi perusahaan yang independen.
Berdasarkan angka yang dipublikasikan,menunjukkan bahwa Chanel adalah salah satu merek luxury terbesar di dunia dengan pendapatan yang diraihnya. Nilai penjualan tersebut melampaui angka penjualan rivalnya yaitu Gucci dan juga Louis Vuitton.
Pada periode yang sama, Gucci mengumumkan bahwa pendapatan penjualannya sebesar 6,2 miliar euro atau US$ 7,1 miliar dan dikatakan bahwa perusahaan memiliki target jangka panjang penjualan yang mencapai 10 miliar euro kedepannya.
Sedangkan para analis memperkirakan pendapatan penjualan dari LVMH Moet Hennessy Louis Vuitton pada 2017 mencapai angka 8-10 miliar euro.
Pada 2017, Chanel juga melakukan investasi yang disebut brand support activites atau aktivitas untuk mendukung penjualan mereknya melalui iklan, fashion show dan acara internasional bagi konsumennta dengan mengucurkan dana sebesar US$ 1,63 miliar atau lebih tinggi 15% dibandingkan dengan tahun lalu yang didorong oleh kepercayaan diri perusahaan meningkatkan branding dan penjualan Chanel.
(gus)
Di sepanjang 2017, perusahaan swasta tersebut mampu menghasilkan penjualan hampir US$ 10 miliar atau Rp 140,89 triliun. Alasan dirilisnya informasi keuangan Chanel diperkirakan untuk menutup rumor yang mengatakan bahwa perusahaan tersebut akan diakuisis oleh perusahaan lainnya, dilansir dari CNN, Minggu (24/6/2018).
Sementara itu, dilansir dari business of fashion, pendapatan Chanel pada 2017 tersebut meningkat 11% dibandingkan dengan pendapatan penjualan pada tahun sebelumnya.
Secara rinci, angka penjualan pada 2017 yaitu sebesar US$ 9,62 miliar didorong oleh penjualan di kawasan Asia Pasifik dan Eropa, sementara laba operasi mencapai US$ 2,69 miliar. Hutang bersih Chanel mencapai US$ 18 juta dan arus kas bebas (free cash flow) sebesar US$ 1,63 miliar.
Chanel Chief Financial Officer Philippe Blondiaux mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Chanel mampu untuk tetap independen dan sedang berfokus secara jangka panjang.
Dalam sebuah pernyataan Blondiaux kepada New York Times, Chanel memutuskan untuk membuka laporan keuangannya dikarenakan perusahaan menyadari sudah waktunya untuk memberikan fakta kepada publik bahwa perusahaannya memiliki keuangan yang kuat, ditambag dengan sarana dan amunisi yang dimiliki untuk terus menjadi perusahaan yang independen.
Berdasarkan angka yang dipublikasikan,menunjukkan bahwa Chanel adalah salah satu merek luxury terbesar di dunia dengan pendapatan yang diraihnya. Nilai penjualan tersebut melampaui angka penjualan rivalnya yaitu Gucci dan juga Louis Vuitton.
Pada periode yang sama, Gucci mengumumkan bahwa pendapatan penjualannya sebesar 6,2 miliar euro atau US$ 7,1 miliar dan dikatakan bahwa perusahaan memiliki target jangka panjang penjualan yang mencapai 10 miliar euro kedepannya.
Sedangkan para analis memperkirakan pendapatan penjualan dari LVMH Moet Hennessy Louis Vuitton pada 2017 mencapai angka 8-10 miliar euro.
Pada 2017, Chanel juga melakukan investasi yang disebut brand support activites atau aktivitas untuk mendukung penjualan mereknya melalui iklan, fashion show dan acara internasional bagi konsumennta dengan mengucurkan dana sebesar US$ 1,63 miliar atau lebih tinggi 15% dibandingkan dengan tahun lalu yang didorong oleh kepercayaan diri perusahaan meningkatkan branding dan penjualan Chanel.
Artikel Selanjutnya
Tas Gucci Cs Diskon Hingga Separuh Harga di Bazaar Posh Markt
(gus)