
Ingin Jadi Bos Perusahaan? Bangun Karir dari Posisi Ini
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
14 June 2018 17:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Chief Executive Officer (CEO) Fidelity, Abigail Johnson mewarisi perannya dari sang ayah. CEO Microsoft Satya Nadella mengawali karir sebagai engineer. CEO SAP National Security Services Mark Terstoni memulai karir sebagai petugas kebersihan di sekolah menengah.
Kenyataan ini secara jelas menggambarkan tidak ada satu cara pasti agar bisa menjadi orang nomor satu di sebuah perusahaan.
Tetapi LinkedIn mencoba memahami bagimana seseorang bisa menjadi CEO. Caranya, dengan menganalisisi profil lebih dari 20.000 profil kepala eksekutif dari 20 negara.
"Satu hal yang pasti, generasi milenial tertarik pada hal yang bersifat maju. Dengan melihat jalur para pemimpin di beberapa perusahaan teratas secara global, analisis ini dapat membantu memberikan wawasan tentang langkah apa yang harus mereka ambil sekarang untuk sampai ke puncak karir di masa depan," ujar Direktur Talent Solutions LinkedIn Sarah O'Brien seperti dilansir dari CNBC Make It, Rabu (13/6/2018).
Analisis LinkedIn pun menemukan bahwa sebagian besar eksekutif yang berada puncak karirnya saat ini memulai karier mereka sebagai konsultan. Pekerjaan pertama CEO paling populer kedua yang terdaftar di profil mereka adalah engineer software.
LinkedIn menunjukkan bahwa pekerjaan konsultan cenderung menangani tantangan kompleks di berbagai bisnis dan lingkungan kerja yang berbeda, serta menawarkan tempat praktik ideal untuk keterampilan pemecahan masalah yang harus dilakukan CEO setiap hari.
LinkedIn juga menemukan jurusan ilmu komputer saat ini berada pada peringkat teratas yang menghasilkan para pimpinan puncak perusahaan.
Penelitian LinkedIn juga menemukan kebanyakan CEO memulai karir berkaitan dengan divisi pengembangan bisnis.
LinkedIn menekankan bahwa dari profil eksekutif perusahaan yang diteliti, ada beberapa yang tidak mengungkapkan pengalaman magangnya atau posisinya di perusahaan paling awal. Situs ini juga mencatat meskipun pengalaman orang lain bisa digunakan untuk pengembangan karir seseorang, tetapi mereka tidak dapat memprediksi masa depan seseorang.
(roy/roy) Next Article Sederet Kesalahan Kelola Keuangan di Usia 20-an
Kenyataan ini secara jelas menggambarkan tidak ada satu cara pasti agar bisa menjadi orang nomor satu di sebuah perusahaan.
Tetapi LinkedIn mencoba memahami bagimana seseorang bisa menjadi CEO. Caranya, dengan menganalisisi profil lebih dari 20.000 profil kepala eksekutif dari 20 negara.
"Satu hal yang pasti, generasi milenial tertarik pada hal yang bersifat maju. Dengan melihat jalur para pemimpin di beberapa perusahaan teratas secara global, analisis ini dapat membantu memberikan wawasan tentang langkah apa yang harus mereka ambil sekarang untuk sampai ke puncak karir di masa depan," ujar Direktur Talent Solutions LinkedIn Sarah O'Brien seperti dilansir dari CNBC Make It, Rabu (13/6/2018).
![]() |
LinkedIn menunjukkan bahwa pekerjaan konsultan cenderung menangani tantangan kompleks di berbagai bisnis dan lingkungan kerja yang berbeda, serta menawarkan tempat praktik ideal untuk keterampilan pemecahan masalah yang harus dilakukan CEO setiap hari.
LinkedIn juga menemukan jurusan ilmu komputer saat ini berada pada peringkat teratas yang menghasilkan para pimpinan puncak perusahaan.
![]() |
Penelitian LinkedIn juga menemukan kebanyakan CEO memulai karir berkaitan dengan divisi pengembangan bisnis.
![]() |
LinkedIn menekankan bahwa dari profil eksekutif perusahaan yang diteliti, ada beberapa yang tidak mengungkapkan pengalaman magangnya atau posisinya di perusahaan paling awal. Situs ini juga mencatat meskipun pengalaman orang lain bisa digunakan untuk pengembangan karir seseorang, tetapi mereka tidak dapat memprediksi masa depan seseorang.
(roy/roy) Next Article Sederet Kesalahan Kelola Keuangan di Usia 20-an
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular