PSSI, Tolong Lihat Cara India Mengurus Sepakbola
Hidayat Setiaji & Raditya Hanung, CNBC Indonesia
14 June 2018 15:30

Sepakbola pun mulai menggeliat dan mengganggu kriket di zona nyaman. Bahkan saat ini ada pameo “cricket was the game of the fathers, football is the game of the sons”. Kriket adalah olahraga orang tua, sepakbola olahraga anak muda.
Perkembangan ISL yang pesat tidak berjalan sendiri, tetapi paralel dengan tim nasional India. Pasalnya, ISL telah bekerja sama dengan klub-klub luar negeri untuk ‘menitipkan’ pemain-pemain muda berbakat.
Misalnya Pune City yang menjalin kemitraan, dengan Vitoria Guimaraes (Portugal), Villareal (Spanyol), dan Fiorentina (Italia). Lewat jenis kerja sama ini mereka bisa mengirim pemain muda potensial ke Eropa. ISL juga menjalin kerja sama dengan kompetisi Major League Soccer (MLS) di Amerika Serikat dan A-League di Australia.
Tim nasional pun menerima durian runtuh dari perkembangan ISL dan menciptakan demam sepakbola. Bahkan kini Asosiasi Sepakbola India (AIFF) India berani membentuk semacam little league di bisbol, yaitu liga yang diikuti anak-anak.
Langkah ini sudah dilakukan di negara-negara Amerika Latin seperti Uruguay, Argentina, Cile, dan Kolombia. Produk little league ini adalah Luis Suarez dan Edenson Cavani (Uruguay).
Kesimpulannya, India saat ini tengah membangun fondasi yang kuat untuk menggapai mimpinya menjadi kekuatan baru sepakbola di Asia. Bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan kita akan menyaksikan India mentas di panggung Piala Dunia.
Seperti yang penulis kutip dari riset The Economist, setidaknya ada empat langkah kunci untuk bisa menjadi juara kekuatan yang disegani di jagat sepakbola dunia. Pertama, dorong anak muda untuk mengembangkan kreativitasnya. Kedua, jangan biarkan pengembangan bakat muda terhenti. Ketiga, manfaatkan jaringan global sepakbola. Keempat, persiapan matang jelang turnamen itu sendiri.
India saat ini sudah menuju ke arah sana. Indonesia kapan ya? Biarlah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang menjawabnya...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Perkembangan ISL yang pesat tidak berjalan sendiri, tetapi paralel dengan tim nasional India. Pasalnya, ISL telah bekerja sama dengan klub-klub luar negeri untuk ‘menitipkan’ pemain-pemain muda berbakat.
Misalnya Pune City yang menjalin kemitraan, dengan Vitoria Guimaraes (Portugal), Villareal (Spanyol), dan Fiorentina (Italia). Lewat jenis kerja sama ini mereka bisa mengirim pemain muda potensial ke Eropa. ISL juga menjalin kerja sama dengan kompetisi Major League Soccer (MLS) di Amerika Serikat dan A-League di Australia.
Langkah ini sudah dilakukan di negara-negara Amerika Latin seperti Uruguay, Argentina, Cile, dan Kolombia. Produk little league ini adalah Luis Suarez dan Edenson Cavani (Uruguay).
Kesimpulannya, India saat ini tengah membangun fondasi yang kuat untuk menggapai mimpinya menjadi kekuatan baru sepakbola di Asia. Bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan kita akan menyaksikan India mentas di panggung Piala Dunia.
Seperti yang penulis kutip dari riset The Economist, setidaknya ada empat langkah kunci untuk bisa menjadi juara kekuatan yang disegani di jagat sepakbola dunia. Pertama, dorong anak muda untuk mengembangkan kreativitasnya. Kedua, jangan biarkan pengembangan bakat muda terhenti. Ketiga, manfaatkan jaringan global sepakbola. Keempat, persiapan matang jelang turnamen itu sendiri.
India saat ini sudah menuju ke arah sana. Indonesia kapan ya? Biarlah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang menjawabnya...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular