Fenomena K-Pop dan Untung Ratusan Juta Dolar

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
26 May 2018 17:18
Tidak mungkiri, saat ini lagu-lagu K-Pop semakin mendunia.
Foto: courtesy Billboard
Jakarta, CNBC Indonesia - Tidak mungkiri, saat ini lagu-lagu K-Pop semakin mendunia. Bahkan di setiap negara, khususnya Amerika lagu-lagu dari negeri ginseng ini sudah punya pangsanya sendiri dan tak menghentikan mereka untuk terobsesi dengan musik ikonik tersebut.

Salah satu grup K-pop yang tengah dipuncak ketenaran saat ini adalah BTS. Menurut data dari Twitter, BTS kini menjadi hits nomor 1 merajai jajaran musik di AS pada tahun 2017, mengalahkan Justin Bieber, Rihanna dan Nicki Minaj.

Dilansir CNBC Make It, Sabtu (26/5/2018), ketika grup itu tiba di AS untuk tampil di Penghargaan Musik Amerika 2017, Ellen Degeneres menggambarkan adegan di Los Angeles seperti hadirnya The Beatles ada di acara tersebut. Tak hanya itu, saat BTS konsert di Chile tahun 2017, teriakan dari penonton hingga mencapai 127 desibel pun tampak pecah dan histeris antusiasme pun tak terelakan menurut The New York Times Magazine.

Sebelumnya, grup yanh beranggotakan tujuh orang ini juga muncul kembali di AS untuk mengisi sebuah acara Penghargaan Musik Billboard 2018. Mereka pun berbaur dengan beberapa penyanyi dunia ternama, seperti Taylor Swift dan John Legend.

Kendati demikian, meroketnya grup itu tidak datang dalam semalam. Kenyataannya, penyanyi yang dikenal sebagai Suga, J-Hope, Rap Monster, Jimin, V, Jungkook dan Jin semuanya masih berusia 20 tahunan dan tidak mengejar musik apapun, dua anggota BTS lainnya mengatakan bahwa mereka mungkin akan bekerja pada pertanian.

"Saya mungkin akan berubah menjadi petani karena saya dulu bertani ketika saya masih di sekolah menengah," ujar Kim Seok-jin kepada Billboard.

Grup ini dimulai pada tahun 2010, ketika Rap Monster pertama kali bertemu dengan Bang Si Hyuk, produser eksekutif grup dan CEO BigHit Entertainment, yang berbasis di Seoul.

"Saya dulu adalah seorang rapper bawah tanah dan baru berusia 16 tahun, seorang siswa baru di sekolah menengah. Bang mengira aku punya potensi sebagai rapper dan penulis lirik, dan kami pergi dari sana," ujar Rap Monster kepada Time.

Untuk memperdalam kemampuannya, dia pun belajar bahasa Inggris saat remaja dengan menonton re-run NBC "Friends dam memperhatikan subtitle.

"Berkat ibu saya, dia membeli semua DVD. Pertama, saya menonton dengan subtitle Korea. Dan kemudian, saya menontonnya dengan subtitle bahasa Inggris, dan kemudian saya menghapusnya," kata Rap.

BigHit Entertainment mengadakan audisi untuk anggota lain selama dua tahun, dan grup ini memulai debutnya pada tahun 2013 sebagai Bangtan Sonyeondan, yang berarti Bulletproof Boy Scouts, dengan album mereka 2 Cool 4 Skool. Ini termasuk anggota tambahan Jeon Jeong-guk (Jungkook), Jung Hoseok (J-harapan) dan Min Yoon-gi (Suga).

Pada saat itu, rekan band itu tinggal di sebuah rumah yang sempit dan tidur di satu kamar, menurut sebuah video oleh Korea Dr TV Koran. Pada tahun 2014, BTS pertama kali mengunjungi Los Angeles untuk memfilmkan reality show Korea yang disebut "American Hustle Life," dan mereka diperkenalkan dengan budaya hip-hop.

Awalnya, suara grup lebih dekat ke rap daripada pop, menurut Vogue. Namun pada tahun 2015, mereka mulai membuat trek tari yang lebih bersemangat.

BTS pun mendapatkan panggung sebagai kelompok grup boyband yang meraih keberhasilan pada album I Need U tahun 2015 kala itu.

"Ribuan penggemar memanggil nama kami di tempat tersebut, dan hampir semua orang menghafal lirik Korea dari lagu kami, yang luar biasa dan luar biasa," lanjut Rap.

Ketenaran itu meluas ke Amerika Selatan, menurut New York Times Magazinez. Untuk pertunjukan konser 2017 di Chile, 12.500 tiket terjual habis dalam dua jam. Penjualan tiket melampaui $ 2 juta (Rp 28 miliar).

Pendapatan di BigHit Entertainment telah meningkat dua kali lipat setiap tahunnya sejak BTS diluncurkan pada tahun 2013, Bloomberg melaporkan pada tahun 2017. Dan, perusahaan bahkan mempertimbangkan penawaran umum perdana.

Pengaruh BTS masih terus berkembang. Lagu terbaru grup ini, yaitu Fake Love telah mengumpulkan 90 juta penayangan di YouTube sejak diterbitkan 18 Mei 2018 lalu.
Rap Monster mengaitkan kesuksesan grup ini dengan kerentanan dan emosi mereka.

"Kami berbicara tentang kekacauan dan gangguan mental kami sejujur mungkin dalam musik dan (bagaimana) itu tumbuh bersama kami seiring bertambahnya usia," katanya kepada Times Magazine.

Dalam musik mereka, BTS sering menulis dan memproduksi lagu sendiri. Mereka menggali isu-isu seperti kesehatan mental dan pembagian kelas.

Sementara pada album tahun ini, Love Yourself: Tear, mengeksplorasi sisi gelap untuk mencintai dan hidup. Menurut Rap, lagu itu seperti sebuah perbandingan diri kita dengan orang lain yang pada akhirnya sangat tertekan.

Suga, salah satu anggota BTSmengatakan bahwa Anda tidak perlu memahami pengalaman melalui musik Korea. Sebab isi dalam musik Korea memiliki pesan yang sama.

"Saya pikir kita semua dapat berbagi dalam pesan yang sama," kata Suga.


(dru) Next Article Justin Bieber: Kaya, 'Hijrah', Lalu Nikah Muda

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular