Gadis Usia 11 Tahun Ini Jual Lukisan Rp 497 Juta

Arina Yulistara, CNBC Indonesia
22 May 2018 14:01
Seorang gadis cilik berusia 11 tahun mampu menghasilkan US$ 35 ribu atau sekitar Rp 497 juta setelah jualan lukisan.
Foto: courtesy of Ekaterina Anisimova.
Jakarta, CNBC Indonesia- Kesuksesan seseorang tidak bisa dilihat dari usia. Seorang gadis cilik berusia 11 tahun mampu menghasilkan US$ 35 ribu atau sekitar Rp 497 juta setelah jualan lukisan.

Elisabeth Anisimow merupakan seorang remaja yang mulai berjualan lukisan sejak berusia tujuh tahun. Kini ia mampu meraup hingga Rp 497 juta dari hasil karyanya tersebut. Apa yang membuat lukisan Elisabeth sangat digemari?

Elisabeth membuat lukisannya terlihat lebih hidup dengan menggunakan backdrop dan properti. Lukisannya sering disebut living paintings.

"Disebut living paintings karena lukisan terlihat bergerak padahal tidak," ujar Anisimow seperti dilansir dari CNBC Make It.

Gadis asal Los Angeles itu sedikit bercerita mengenai karya seni yang dihasilkannya. Ia mengatakan terinspirasi dari tradisi Eropa 'tableaux vivant' yang diterjemahkan dari bahasa Prancis berarti living pictures.



Dalam membuat satu lukisan, Elisabeth mengambil gambar dari sebuah potret kamera kemudian dipulas menjadi berbagai pose di atas kanvas dan bingkai. Ia memanfaatkan garasi rumah orangtua menjadi studio lukis dan memamerkan karyanya di galeri seni, festival, hingga acara amal.

Lukisan yang pertama dijual bergambar seorang gadis membawa sekeranjang apel saat usianya sembilan tahun. Ia sangat gembira saat itu karena lukisan laku dengan harga tinggi.

"Itu cukup mahal, tapi hal itu membuat aku sadar bahwa aku bisa terus melakukan ini, yang sangat aku sukai, dan masih dibayar," ujarnya.

Lukisannya dijual mulai US$ 2,500 (Rp 35 juta) sampai US$ 5 ribu (Rp 71 juta) tergantung seberapa kompleks tema dan biaya bahannya. Elisabeth mengaku banyak pembeli yang tertarik membeli lukisan karena melihat di media sosial. Bahkan para pembeli juga meminta lukisan diri mereka sendiri.

Saat namanya populer, Elisabeth mengatakan banyak yang meremehkan kemampuannya hanya karena melihat usia. Namun ia tak pernah memedulikan hal tersebut.

"Mereka seperti, 'Aku tidak percaya itu, itu karya orangtuamu. Anak 11 tahun terlalu muda untuk melakukannya'. Aku tidak peduli dengan apa yang mereka pikir. Ini gayaku dan ini adalah siapa aku. Itu seperti risiko dan menantangku untuk menjadi lebih baik dari sekarang," tambahnya.
(gus/gus) Next Article Sederet Kesalahan Kelola Keuangan di Usia 20-an

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular