Liputan Khusus

Ini Dia Pesaing Ketat Tanah Abang: Pasar Tasik!

Fitriyah Said & Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
20 May 2018 12:17
Bosan belanja di Tanah Abang? Coba bergeser ke Cideng Timur dan intip barang-barang di Pasar Tasik, barang sama tapi harga lebih murah.
Foto: Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia- Bicara soal belanja busana muslim murah meriah, biasanya yang terpikir pertama kali adalah Pasar Tanah Abang. Tapi, komplek pasar yang besar ditambah super padatnya pengunjung, membuat kaki malas melangkah ke pasar grosir terbesar di Asia Tenggara ini.

Nah, kalau masih ingin belanja baju muslim murah tapi tidak mau ribet atau takut tersasar, coba cek pasar sebelah!

[Gambas:Video CNBC]

Coba sekali-kali belanja ke Pasar Tasik. Eits, meski namanya Pasar Tasik bukan berarti pasarnya ada di Tasikmalaya, Jawa Barat. Pasar Tasik ini ada di Jakarta, letaknya juga tidak jauh dari Pasar Tanah Abang.

Cukup bergeser ke daerah Cideng Timur, Pasar Tasik bisa jadi opsi buat Anda yang ingin belanja. Harganya bersaing, bahkan bisa lebih murah hingga 20% dibanding baju-baju di Tanah Abang, yaitu mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 300 ribu. Lebih murah lagi, jika Anda beli secara grosir atau punya bakat dalam tawar-menawar.

Pasar Tasik yang ada di Jati Baru memang agak beda dengan pasar kebanyakan, yang biasanya ada di gedung seperti Tanah Abang Blok A atau Metro atau menggelar lapak di jalanan.
Ini Dia Pesaing Ketat Tanah Abang: Pasar Tasik!Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Pedagang Pasar Tasik berkumpul di lapangan yang disediakan di Cideng Timur oleh Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta. Lapak dagangan mereka tidak digelar dengan beralas tikar atau tenda, tapi di bagasi-bagasi mobil yang kemudian ditambah beberapa tiang gantungan baju.

Ibarat lapangan parkir, lapangan parkir yang ini tak hanya dipenuhi mobil, namun juga baju-baju, manekin, dan orang-orang lalu lalang untuk melakukan transaksi jual beli.

Saking murahnya, kebanyakan pembeli di Pasar Tasik berbelanja untuk dijual kembali di daerahnya masing-masing. Seperti yang diceritakan oleh Rafisa, pembeli yang dijumpai CNBC Indonesia saat ke Pasar Tasik sepekan lalu.

Rafisa, 32, mengaku memilih belanja di Pasar Tasik karena harga murah dan kualitas baik. Wanita asal Bekasi ini juga sering belanja di Pasar Tasik untuk kebutuhan barang dagangannya.

"Cukup murah ketimbang di Tanah Abang atau di Thamrin City. Saya beli di sini buat barang dagangan jadi belinya grosir," kata Rafisa.

Hal serupa diakui oleh Yanti, pembeli grosir di Pasar Tasik untuk dijual lagi di tokonya. Semula Yanti membeli barang-barang untuk tokonya di Blok G atau Metro Tanah Abang. Tapi belakangan, Ia memilih memborong di Pasar Tasik karena bisa dapat lebih banyak.

"Sekali belanja bisa habis Rp 5 juta," kata Yanti.
Ini Dia Pesaing Ketat Tanah Abang: Pasar Tasik!Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Tetapi, Pasar Tasik tak buka setiap hari. Jadwal operasional Pasar Tasik serupa dengan puasa Nabi Daud, yakni hanya Senin dan Kamis. Entah apa alasannya. Pasar dibuka mulai pukul 4 pagi hingga pukul 1 siang. Beberapa pedagang masih ada yang buka sampai pukul 3 sore biasanya sampai lahan bersih kembali.

Para pedagang kebanyakan berasal dari wilayah Jawa Barat, seperti tentunya Tasikmalaya, Garut, Cirebon, Soreang, dan lainnya. Mereka mulai berdatangan dan menyiapkan lapak sejak pukul 12 malam.

Santi, salah seorang pedagang di Pasar Tasik, bercerita bahwa dia sudah menjajakan busana muslim di pasar kaget ini sejak 2 tahun lalu. Kendati seminggu hanya dua kali berjualan dan hanya beberapa jam, pedagang asal Cimahi ini mengaku omzet yang didapatkan sangat menjanjikan.

Para pembeli yang  berkunjung pun memiliki kebutuhan yang sangat beragam dalam berbelanja. Di antaranya ada yang membeli secara ecer, grosir bahkan pre-order bila dibutuhkan.

Sehari, kata Santi, dia bisa mengantongi sekitar Rp 3 juta lebih dalam hitungan jam. Jumlah ini bisa berlipat ganda ketika Ramadan dan jelang lebaran. Bisa dibayangkan setidaknya dalam sebulan ia bisa mengantongi puluhan juta atau ratusan juta jika beruntung.


"Buka begini lebih untung daripada sewa kios, asal tahu tren dan pasar saja," kata Santi.

Tentunya buka lapak di Cideng Timur ini tidak gratis. Dari informasi beberapa pedagang, diketahui bahwa agar bisa berjualan di Pasar Tasik para pedagang ini harus setor biaya izin bulanan sebanyak Rp 3 juta per bulan.

"Itu termasuk biaya kebersihan dan keamanan. Nanti ada orang keuangan yang urus semuanya dan bantuin kalau mau dagang," ujar salah seorang pedagang yang tak mau disebut namanya.

(gus/gus) Next Article Sehari Dagang di Pasar Tasik, Belasan Juta Bisa Dikantongi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular