
Facebook Indonesia Hapus 472 Konten Radikalisme
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
18 May 2018 15:43

Jakarta, CNBC Indonesia- Maraknya kemunculan konten radikalisme dan terorisme di dunia maya kerap menimbulkan kecemasan bagi para pengguna maupun pemerintah. Penyebaran konten seperti itu dinilai berulang dan terus menjadi masalah.
Facebook mengaku bahwa keberadaan konten radikalisme dan terorisme di dunia maya memang meningkat. Untuk itu, baru-baru ini Facebook Indonesia telah menghapus dan menutup sekitar 472 konten terkait radikalisme.
"Kemarin itu saat saya press confrence sama pak Rudiantara kalau enggak salah ada 472 konten radikalisme yang dihapus. Untuk angka persisnya enggak ada karena ini akan berkembang terus," ujar Ruben Hattari, Public Policy Lead, Facebook Indonesia, Jumat (18/5/2018).
Dia menegaskan Facebook tidak memiliki ruang untuk terorisme. Meski begitu Facebook juga harus tetap menjaga penyebaran konten tersebut agar tidak bertambah setiap hari
Untuk itu, Ruben berharap agar masyarakat dan pemerintah selalu melapor bila menemukan konten terdeteksi mengandung unsur radikalisme dan terorisme. Facebook pun selalu menyisir segala konten yang di klasifikasi menyampaikan ujaran kebencian atau terorisme.
"Saya juga meminta kepada pemerintah, masyarakat dan aparat penegak hukum dapat melaporkan bila menemukan konten itu. Sebab penyebaran konten radikalisme dan terorisme makin berkembang," kata dia.
Sementara, maraknya user yang melakukan re posting seperti video yang menimbulkan kecemasan itu tidak akan diturunkan kontennya. Facebook akan menggantinya dengan filtering/penyaringan.
(gus) Next Article Wow, Bodyguard Bos Facebook Digaji Rp 278 Juta per Hari
Facebook mengaku bahwa keberadaan konten radikalisme dan terorisme di dunia maya memang meningkat. Untuk itu, baru-baru ini Facebook Indonesia telah menghapus dan menutup sekitar 472 konten terkait radikalisme.
Dia menegaskan Facebook tidak memiliki ruang untuk terorisme. Meski begitu Facebook juga harus tetap menjaga penyebaran konten tersebut agar tidak bertambah setiap hari
Untuk itu, Ruben berharap agar masyarakat dan pemerintah selalu melapor bila menemukan konten terdeteksi mengandung unsur radikalisme dan terorisme. Facebook pun selalu menyisir segala konten yang di klasifikasi menyampaikan ujaran kebencian atau terorisme.
"Saya juga meminta kepada pemerintah, masyarakat dan aparat penegak hukum dapat melaporkan bila menemukan konten itu. Sebab penyebaran konten radikalisme dan terorisme makin berkembang," kata dia.
Sementara, maraknya user yang melakukan re posting seperti video yang menimbulkan kecemasan itu tidak akan diturunkan kontennya. Facebook akan menggantinya dengan filtering/penyaringan.
(gus) Next Article Wow, Bodyguard Bos Facebook Digaji Rp 278 Juta per Hari
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular