
Pendiri Facebook Nyaris Jual Ayam Goreng sebelum Sukses

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebelum mendirikan Facebook pada 2004 silam, Mark Zuckerberg ternyata hampir menjadi penjual ayam goreng.
Siapa sangka, ia sempat ditawari sang ayah Edward Zuckerberg untuk mengelola restoran waralaba McDonald's jika memilih untuk tidak berkuliah. Hal itu diungkap oleh saudara perempuan Zuckerberg, Randi Zuckerberg.
"Ayah saya, cukup lucu, tepat sebelum kami semua kuliah, dia menawari kami pilihan untuk kuliah atau berinvestasi dalam waralaba dan menjalankannya," ujar Randi Zuckerberg, dikutip CNBC International, Minggu (13/3/2022).
"Saya pikir (orang tua saya) berpikir seperti ini 'Oke, kamu mungkin harus membuka waralaba McDonald's jika menginginkan bisnis," lanjut Randi.
Mark Zuckerberg sendiri memilih berkuliah di Harvard, meskipun pada akhirnya dia dropped out.
Ketika Zuckerberg mulai kuliah pada 2002, tidak ada yang menduga bahwa waktu yang dia habiskan di Harvard justru bisa membuatnya menjadi salah satu orang paling kaya di dunia. Facebook lahir dari tangan Zuckerberg ketika ia masih berstatus sebagai mahasiswa.
Seandainya Zuckerberg menuruti pilihan ayahnya daripada melanjutkan pendidikan, ia juga tetap bisa mendapatkan kehidupan yang layak menurut standar kebanyakan orang.
Laporan dari CNBC dan Franchise Business Review pada 2016 menyebut keuntungan rata-rata waralaba makanan dan minuman sebesar USD90.388 per tahun.
Adapun menurut Indeks Miliarder Bloomberg, saat ini Zuckerberg memiliki kekayaan bersih sebesar USD66,6 miliar. Dengan kata lain, dia telah menghasilkan lebih dari USD4,7 miliar setahun sejak keluar dari perguruan tinggi pada 2004.
Tidak jelas berapa banyak ayah Zuckerberg harus berinvestasi untuk waralaba McDonald's di awal 2000-an. Tetapi pada 2022 ini, menurut situs web McDonald's, total investasi untuk memulai pengoperasian waralaba McDonald's berkisar dari USD1 juta hingga USD2 juta dengan profitabilitas tergantung pada banyak faktor.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas KW! Facebook Jadi 'Hot Spot' Barang Mewah Palsu