
Awas KW! Facebook Jadi 'Hot Spot' Barang Mewah Palsu

Jakarta, CNBC Indonesia - Laporan terbaru yang dirilis Reuters menyebut platform media sosial Facebook telah menjadi 'hot spot' penjualan barang mewah palsu dari merek Gucci, Louis Vuitton, Channel, hingga Rolex.
Saat ini, platform yang dikembangkan Mark Zuckerberg tersebut menawarkan berbagai fitur pencarian. Salah satu fitur terbaru adalah Marketplace yang memungkinkan pengguna melihat berbagai produk. Produk-produk tersebut ditawarkan oleh perusahaan resmi atau beberapa pengecer. Namun, Anda perlu berhati-hati karena barang palsu kini semakin merajalela di Marketplace Facebook.
Facebook Berjuang Melawan Barang Palsu
Menurut laporan Reuters, Facebook mengalami kesulitan mencegah penjualan produk mewah palsu. Para ahli mengatakan bahwa platform media sosial ini bahkan telah menjadi salah satu hot spot utama untuk barang-barang palsu.
Data dari perusahaan riset Ghost Data pernah menunjukkan jika pemalsuan dan imitasi dari brand-brand ternama itu paling banyak melibatkan Gucci, Louis Vuitton, Fendi, Prada dan Chanel. Laporan ini mengidentifikasi lebih dari 26.000 akun penjualan palsu yang aktif di Marketplace Facebook dari Juni hingga Oktober 2021.
Dari hasil riset diketahui sebanyak 65 persen dari akun-akun yang menjual barang mewah palsu ternyata berbasis di China. Sebanyak 14 persen berlokasi di Rusia dan 7,5 persen dari Turki.
Selain mencegah produk palsu, raksasa media sosial itu juga mengalami beberapa masalah di Eropa karena kebijakan berbagi data yang ketat. Meta, perusahaan induk Facebook, mengatakan bahwa jika mereka dicegah untuk membagikan data pengguna dari Amerika Serikat ke Eropa atau sebaliknya, maka mereka harus menarik Facebook dari negara itu.
Sampai saat ini, keputusan Meta, belum final karena perusahaan percaya bahwa mereka akan memiliki beberapa kesepakatan yang lebih baik sebelum 2022 berakhir. Namun, dalam skenario terburuk di mana Facebook dilarang berbagi dan melacak data pengguna di Eropa, maka orang Eropa terpaksa harus mengucapkan selamat tinggal kepada raksasa media sosial itu.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mark Zuckerberg Nyaris Buka McDonald's Sebelum Bikin Facebook