
Liputan Khusus
Ini Kiat untuk Siasati Biaya RS yang Kian Mahal
Arina Yulistara, CNBC Indonesia
29 April 2018 17:20

Jakarta, CNBC Indonesia- Biaya rumah sakit kini semakin mahal terutama di kota-kota besar Indonesia. Untuk itu, perencana keuangan Freddy Pieloor dan Prita Hapsari Ghozie memberikan lima trik menyiasati biaya rumah sakit yang kian meningkat setiap tahunnya.
1. BPJS
Freddy mengatakan bahwa BPJS menjadi alternatif terbaik untuk memproteksi diri ketika harus berobat ke rumah sakit. Selain biaya per bulan yang sangat terjangkau, BPJS bisa menalangi biaya rumah sakit dari usia produktif sampai lanjut usia.
"BPJS bagus sekali karena cukup membayar sekian puluh ribu setiap bulan dan dia bisa pakai sampai meninggal. Sementara untuk asuransi kesehatan ada limit per tahun. Saat habis nggak ditanggung lagi, kalau mau perpanjang biasanya pihak asuransi nggak mau karena rugi mereka jual sama orang yang sakit," jelas Freddy saat dihubungi CNBC Indonesia.
2. Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan bisa menjadi pilihan bagi orang yang memiliki penghasilan tetap per bulan. Jenis asuransi kesehatan dapat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing dalam membayar premi. Menurut Prita, asuransi kesehatan disiapkan tak hanya untuk diri sendiri tapi juga keluarga, tidak terkecuali anak yang baru lahir.
"Jika memiliki kemampuan untuk bayar premi maka segera buat asuransi kesehatan setelah lahir. Alasannya karena risiko sakit sudah mulai timbul sejak anak lahir dan biaya perawatan kesehatan tidak kecil," sarannya.
[Gambar:Video CNBC]
3. Manfaatkan Asuransi Kantor
Bila Anda merupakan karyawan kantoran, biaya rumah sakit yang mahal bisa disiasati dengan asuransi kantor walaupun sudah punya asuransi kesehatan sendiri. Meski plafonnya tidak besar tapi perlu memanfaatkan asuransi kantor sebagai alternatif pembayaran ketika harus masuk rumah sakit.
4. Kartu Kredit
Penggunaan kartu kredit di sini disarankan Prita ketika dalam keadaan darurat. Sebagai contoh, Anda punya asuransi kantor tapi dengan sistem reimburse sehingga harus menalangi biaya rumah sakit lebih dulu menggunakan uang pribadi. Kartu kredit bisa membantu mengantisipasi biaya yang harus dibayar di awal.
"Kalau misal asuransi sistem reimburse artinya karyawan harus siap dengan dana cadangan untuk talangan. Alternatifnya bisa dengan bantuan kartu kredit hanya sebagai sistem pembayaran. Harapannya saat tagihan kartu kredit datang, cash dari reimbursement sudah diterima," ujarnya.
5. Dana Darurat
Para perencana keuangan juga menyarankan untuk menyisihkan penghasilan ke dalam pos dana darurat. Perencana keuangan syariah, Dr. Murniati Mukhlisin, M. Acc, menyarankan untuk menyiapkan dana darurat dalam bentuk tabungan rekening.
Disarankan wanita yang mengambil gelar doktornya di Universitas Glasgow, Skotlandia, Inggris itu, persiapan jumlah dana darurat idealnya enam kali gaji pokok atau rata-rata penghasilan setiap bulan. Untuk penyisihan setiap bulan bisa dilakukan berdasarkan kesanggupan.
"Misalnya gaji kita Rp 3 juta berarti dikali enam jadi Rp 18 juta. Setiap bulan terserah semampunya karena itu nggak ada standarnya. Setelah terkumpul Rp 18 juta, stop saja dan kita mulai berinvestasi yang lain. Saya sarankan sih 20% dari gaji," pesan perencana keuangan dengan sapaan Ani itu.
(gus/gus) Next Article Trik Siasati Biaya RS yang Semakin Mahal
1. BPJS
Freddy mengatakan bahwa BPJS menjadi alternatif terbaik untuk memproteksi diri ketika harus berobat ke rumah sakit. Selain biaya per bulan yang sangat terjangkau, BPJS bisa menalangi biaya rumah sakit dari usia produktif sampai lanjut usia.
2. Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan bisa menjadi pilihan bagi orang yang memiliki penghasilan tetap per bulan. Jenis asuransi kesehatan dapat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing dalam membayar premi. Menurut Prita, asuransi kesehatan disiapkan tak hanya untuk diri sendiri tapi juga keluarga, tidak terkecuali anak yang baru lahir.
"Jika memiliki kemampuan untuk bayar premi maka segera buat asuransi kesehatan setelah lahir. Alasannya karena risiko sakit sudah mulai timbul sejak anak lahir dan biaya perawatan kesehatan tidak kecil," sarannya.
[Gambar:Video CNBC]
3. Manfaatkan Asuransi Kantor
Bila Anda merupakan karyawan kantoran, biaya rumah sakit yang mahal bisa disiasati dengan asuransi kantor walaupun sudah punya asuransi kesehatan sendiri. Meski plafonnya tidak besar tapi perlu memanfaatkan asuransi kantor sebagai alternatif pembayaran ketika harus masuk rumah sakit.
4. Kartu Kredit
Penggunaan kartu kredit di sini disarankan Prita ketika dalam keadaan darurat. Sebagai contoh, Anda punya asuransi kantor tapi dengan sistem reimburse sehingga harus menalangi biaya rumah sakit lebih dulu menggunakan uang pribadi. Kartu kredit bisa membantu mengantisipasi biaya yang harus dibayar di awal.
"Kalau misal asuransi sistem reimburse artinya karyawan harus siap dengan dana cadangan untuk talangan. Alternatifnya bisa dengan bantuan kartu kredit hanya sebagai sistem pembayaran. Harapannya saat tagihan kartu kredit datang, cash dari reimbursement sudah diterima," ujarnya.
5. Dana Darurat
Para perencana keuangan juga menyarankan untuk menyisihkan penghasilan ke dalam pos dana darurat. Perencana keuangan syariah, Dr. Murniati Mukhlisin, M. Acc, menyarankan untuk menyiapkan dana darurat dalam bentuk tabungan rekening.
Disarankan wanita yang mengambil gelar doktornya di Universitas Glasgow, Skotlandia, Inggris itu, persiapan jumlah dana darurat idealnya enam kali gaji pokok atau rata-rata penghasilan setiap bulan. Untuk penyisihan setiap bulan bisa dilakukan berdasarkan kesanggupan.
"Misalnya gaji kita Rp 3 juta berarti dikali enam jadi Rp 18 juta. Setiap bulan terserah semampunya karena itu nggak ada standarnya. Setelah terkumpul Rp 18 juta, stop saja dan kita mulai berinvestasi yang lain. Saya sarankan sih 20% dari gaji," pesan perencana keuangan dengan sapaan Ani itu.
(gus/gus) Next Article Trik Siasati Biaya RS yang Semakin Mahal
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular