Kini, Orang Pilih Jual Properti Online Ketimbang Lewat Agen
Arina Yulistara, CNBC Indonesia
12 April 2018 13:19
Jakarta, CNBC Indonesia- Zaman serba digital cukup mempengaruhi industri properti. Kini banyak orang memilih menjual rumah mereka melalui internet.
Ketua DPD AREBI (Asosiasi Real Estate Broker Indonesia) Clement Faris mengungkap 80% penjualan rumah second dipasarkan via daring. Penjualan lewat online tak hanya dilakukan oleh pribadi tapi juga agen-agen perumahan.
"80% penjual sekarang cenderung beriklan dengan portal properti. Agen-agen perumahan juga banyak yang melakukannya," ujar Clement saat dihubungi CNBC Indonesia melalui Whatsapp, Kamis (12/4/2018).
Clement menuturkan kalau penjualan lewat online memiliki jangkauan lebih luas dalam menggapai pasar mereka termasuk dalam bidang properti. Calon pembeli sekarang lebih suka mencari properti melalui internet karena praktis dan bisa dilakukan di mana saja.
Meski demikian, untuk segala transaksi pembelian properti khususnya rumah second masih dilakukan secara konvensional. "Segala transaksi tidak dilakukan lewat online untuk secondary karena mereka ingin melihat langsung kondisi rumah, kalau primary masih ada kemungkinan," kata Clement lagi.
Di 2018, Clement menilai kalau rumah bekas masih diminati walau tidak setinggi pasar hunian baru. Rumah second biasa diminati oleh pembeli dengan usia di atas 40 tahun karena finansial mereka sudah stabil.
Belum lagi melihat harga tanah yang kian meroket dan sistem pembayaran tidak semudah membeli rumah baru. Penawaran cicilan yang ringan dan panjang dengan DP 0% untuk rumah baru lebih menarik atensi khususnya bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.
"Kalau rumah second DP minimal 30% dan cash. Kalau primary itu pembayarannya mudah, cicilan panjang, ibarat nabung," jelasnya.
(gus/gus) Next Article Rihanna Mulai Coba-coba Bisnis Properti
Ketua DPD AREBI (Asosiasi Real Estate Broker Indonesia) Clement Faris mengungkap 80% penjualan rumah second dipasarkan via daring. Penjualan lewat online tak hanya dilakukan oleh pribadi tapi juga agen-agen perumahan.
Clement menuturkan kalau penjualan lewat online memiliki jangkauan lebih luas dalam menggapai pasar mereka termasuk dalam bidang properti. Calon pembeli sekarang lebih suka mencari properti melalui internet karena praktis dan bisa dilakukan di mana saja.
Meski demikian, untuk segala transaksi pembelian properti khususnya rumah second masih dilakukan secara konvensional. "Segala transaksi tidak dilakukan lewat online untuk secondary karena mereka ingin melihat langsung kondisi rumah, kalau primary masih ada kemungkinan," kata Clement lagi.
Di 2018, Clement menilai kalau rumah bekas masih diminati walau tidak setinggi pasar hunian baru. Rumah second biasa diminati oleh pembeli dengan usia di atas 40 tahun karena finansial mereka sudah stabil.
Belum lagi melihat harga tanah yang kian meroket dan sistem pembayaran tidak semudah membeli rumah baru. Penawaran cicilan yang ringan dan panjang dengan DP 0% untuk rumah baru lebih menarik atensi khususnya bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.
"Kalau rumah second DP minimal 30% dan cash. Kalau primary itu pembayarannya mudah, cicilan panjang, ibarat nabung," jelasnya.
(gus/gus) Next Article Rihanna Mulai Coba-coba Bisnis Properti
Most Popular