
Efek Kebijakan The Fed, Picu Bubble Properti

Jakarta, CNBC Indonesia - Selama pandemi covid-19 mewabah di hampir seluruh dunia, bank sentral dari berbagai negara memutuskan untuk melakukan kebijakan moneter yang longgar, guna mendukung pemulihan ekonomi dan menjaga daya beli, tak terkecuali bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed).
Bahkan, seorang kepala investasi asal AS, Peter Boockvar, menjelaskan bahwa kebijakan moneter longgar, yang dilakukan oleh The Fed memicu gelembung harga real estate yang memicu akan menghapus ekuitas sektor properti.
Dalam hal ini, Boockvar juga memperingatkan bahwa apabila The Fed tak merubah kebijakannya melalui tapering, akan memperburuk keadaan, karena gelembung harga properti makin menjadi kedepannya.
"Saya merasa kasihan pada orang-orang yang membeli rumah selama setahun terakhir karena merekalah yang membayar harga yang sangat tinggi," Peter Boockvar, Chief Investment Officer at Bleakley Advisory Group
Selain itu atas pandangannya, Boockvar menilai sektor properti khususnya perumahan adalah bagian ekonomi AS yang paling sensitif terhadap suku bunga, dan mampu berdampak luas.
Boockvar menyarankan, ada langkah cepat sekaligus bijak yang akan keluar dari The Fed atas dilangsungkannya pertemuan Jackson Hole pekan ini.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 10 Kawasan Elite dengan Rumah Termahal di AS, Tembus Rp106 M!