
Indonesia Peringkat Dua Destinasi Wisata Halal Dunia
Arina Yulistara, CNBC Indonesia
11 April 2018 20:00

Jakarta, CNBC Indonesia- Selain mayoritas penduduknya muslim, Indonesia juga berhasil menempati rangking atas sebagai destinasi halal dunia. Berdasarkan riset sekaligus penilaian dari Global Muslim Travel Index (GMTI) yang dirilis oleh Mastercard-CrescentRating, Indonesia masuk peringkat kedua sebagai tujuan wisata muslim dunia pada 2018.
Posisi ini meningkat dari 2017 yang masih menempati rangking tiga. Sementara pada posisi pertama masih diduduki oleh Malaysia. Malaysia mendapat skor 80,6, Indonesia memiliki kedudukan yang sama dengan United Arab Emirates memiliki skor 72,8. Selanjutnya Turki berada di peringkat empat dengan skor 69,1. Lalu Arab Saudi menyusul pada peringkat lima yang skornya mencapai 68,7.
Indeks tersebut dibuat dengan membandingkannya berdasarkan 130 destinasi di dunia, dan Indonesia menduduki peringkat kedua dari negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Sedangkan untuk destinasi Non-OKI, Singapura berada di posisi teratas diikuti oleh Thailand dan Inggris.
CEO CreacentRating & HalalTrip, Fazal Bahardeen menjelaskan bahwa proses penilaian destinasi oleh GMTI berdasarkan empat kriteria utama yakni akses, komunikasi, lingkungan, dan layanan. Selain itu, batasan visa, kemudahan komunikasi, fasilitas, serta akomodasi juga menjadi bagian dari penilaian.
"Indonesia terus memperkuat posisinya untuk menjadi destinasi halal. Peningkatan infrastruktur pariwisata serta akomodasi untuk wisawatan muslim terus membaik sehingga posisi Indonesia di 2018 sama seperti United Arab Emirates berada di peringkat dua," jelas Fazal saat ditemui di Pullman Hotel, Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (11/4/2018).
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku bangga atas pencapaian yang didapatkan oleh Indonesia. Namun ia belum puas karena Indonesia tidak berada di posisi puncak. Ia berharap industri pariwisata Indonesia mampu mengalahkan Malaysia sebagai destinasi halal nomor satu dunia pada 2019.
"Tahun depan kita harus jadi yang terbaik mengalahkan Malaysia. Makanya September tahun ini kita akan meluncurkan IMTI Indonesia Muslim Travel Index untuk memantau semua wisata halal," papar Arief.
Menyambung pernyataan Arief, Fazal mengingatkan kalau pasar wisata halal di semua negara tumbuh dengan pesat maka dari itu penting memperhatikan kebutuhan para traveler muslim ini. Wisatawan muslim kian meningkat dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2000 hanya ada sekitar 25 juta wisawatan muslim secara global. Kemudian berkembang pesat menjadi 121 juta di 2016 dan meningkat 131 juta pada 2017. Angka tersebut diperkirakan terus bertambah hingga 156 juta wisatawan pada 2020.
(gus/gus) Next Article Peminat Wisata Halal Naik Sampai 30% di 2018
Posisi ini meningkat dari 2017 yang masih menempati rangking tiga. Sementara pada posisi pertama masih diduduki oleh Malaysia. Malaysia mendapat skor 80,6, Indonesia memiliki kedudukan yang sama dengan United Arab Emirates memiliki skor 72,8. Selanjutnya Turki berada di peringkat empat dengan skor 69,1. Lalu Arab Saudi menyusul pada peringkat lima yang skornya mencapai 68,7.
CEO CreacentRating & HalalTrip, Fazal Bahardeen menjelaskan bahwa proses penilaian destinasi oleh GMTI berdasarkan empat kriteria utama yakni akses, komunikasi, lingkungan, dan layanan. Selain itu, batasan visa, kemudahan komunikasi, fasilitas, serta akomodasi juga menjadi bagian dari penilaian.
"Indonesia terus memperkuat posisinya untuk menjadi destinasi halal. Peningkatan infrastruktur pariwisata serta akomodasi untuk wisawatan muslim terus membaik sehingga posisi Indonesia di 2018 sama seperti United Arab Emirates berada di peringkat dua," jelas Fazal saat ditemui di Pullman Hotel, Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (11/4/2018).
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku bangga atas pencapaian yang didapatkan oleh Indonesia. Namun ia belum puas karena Indonesia tidak berada di posisi puncak. Ia berharap industri pariwisata Indonesia mampu mengalahkan Malaysia sebagai destinasi halal nomor satu dunia pada 2019.
"Tahun depan kita harus jadi yang terbaik mengalahkan Malaysia. Makanya September tahun ini kita akan meluncurkan IMTI Indonesia Muslim Travel Index untuk memantau semua wisata halal," papar Arief.
Menyambung pernyataan Arief, Fazal mengingatkan kalau pasar wisata halal di semua negara tumbuh dengan pesat maka dari itu penting memperhatikan kebutuhan para traveler muslim ini. Wisatawan muslim kian meningkat dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2000 hanya ada sekitar 25 juta wisawatan muslim secara global. Kemudian berkembang pesat menjadi 121 juta di 2016 dan meningkat 131 juta pada 2017. Angka tersebut diperkirakan terus bertambah hingga 156 juta wisatawan pada 2020.
(gus/gus) Next Article Peminat Wisata Halal Naik Sampai 30% di 2018
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular