
Apa Beda Wisata Halal ke Jepang dan Wisata Biasa?
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
09 March 2018 11:20

Jakarta, CNBC Indonesia- Wisata halal semakin diminati masyarakat Indonesia, agen perjalanan pun berlomba-lomba menawarkan paket jalan-jalan yang ramah dan memudahkan umat islam dalam berwisata.
Lantas, apa bedanya jalan-jalan dengan paket tur halal dan tur biasa?
Tentu saja tak sekedar mengawali tur dengan mengucap bismillah. Marketing Director Wita Tour dan Vice President Astindo Rudiana mengatakan paket tur halal menawarkan jasa yang bisa memastikan umat muslim bisa menjaga ibadahnya maupun makanannya yang kerap dikhawatirkan ketika jalan-jalan ke luar negeri.
Misalnya, menjamin restoran yang ditawarkan bebas dari makanan haram dan memiliki sertifikasi. Serta menawarkan lokasi yang memiliki syariat islam kepada pengunjung.
Seperti pada pariwisata halal di Jepang, pengunjung harus diberikan kenyaman dalam beribadah dan pelayanan sesuai koridor keislaman. "Kalau di Jepang wisata halal yang ditawarkan pasti lebih berat, si penyedia jasa wisata halal harus memastikan makanannya halal berikut juga wadahnya yang tidak terkontamitasi non halal," kata Rudiana.
Selain itu, ia menambahkan, pemandu wisata juga wajib mengingatkan jadwal ibadah dan melakukan sosialisasi terkait islam yang ada disana. Misalnya komunitas muslim, atau sejarah perjalanan yang terkait dengan muslim di negara tersebut.
(gus/gus) Next Article 10 Destinasi Negara dengan Wisata Halal Terbaik
Lantas, apa bedanya jalan-jalan dengan paket tur halal dan tur biasa?
Tentu saja tak sekedar mengawali tur dengan mengucap bismillah. Marketing Director Wita Tour dan Vice President Astindo Rudiana mengatakan paket tur halal menawarkan jasa yang bisa memastikan umat muslim bisa menjaga ibadahnya maupun makanannya yang kerap dikhawatirkan ketika jalan-jalan ke luar negeri.
Misalnya, menjamin restoran yang ditawarkan bebas dari makanan haram dan memiliki sertifikasi. Serta menawarkan lokasi yang memiliki syariat islam kepada pengunjung.
Seperti pada pariwisata halal di Jepang, pengunjung harus diberikan kenyaman dalam beribadah dan pelayanan sesuai koridor keislaman. "Kalau di Jepang wisata halal yang ditawarkan pasti lebih berat, si penyedia jasa wisata halal harus memastikan makanannya halal berikut juga wadahnya yang tidak terkontamitasi non halal," kata Rudiana.
Selain itu, ia menambahkan, pemandu wisata juga wajib mengingatkan jadwal ibadah dan melakukan sosialisasi terkait islam yang ada disana. Misalnya komunitas muslim, atau sejarah perjalanan yang terkait dengan muslim di negara tersebut.
(gus/gus) Next Article 10 Destinasi Negara dengan Wisata Halal Terbaik
Most Popular