Internasional

Mahalnya Biaya Punya Anak Masa Kini

Arina Yulistara, CNBC Indonesia
03 April 2018 11:29
Biaya membesarkan anak semakin mahal dari waktu ke waktu, menurut penelitian di AS bisa mencapai Rp 3,2 miliar hingga anak berusia 17 tahun
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia- Semua orangtua tentu ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Tak heran bila mereka rela mengeluarkan biaya besar demi membahagiakan buah hati tercinta termasuk mendapatkan pendidikan terbaik.

Sebelum masuk pendidikan, pengeluaran untuk anak dari melahirkan sampai usia remaja sudah memakan biaya yang luar biasa. Berdasarkan studi di Amerika Serikat (AS), biaya melahirkan hingga membesarkan anak terus meningkat dari tahun ke tahun sehingga banyak pasangan yang memutuskan untuk memiliki sedikit anak atau tidak sama sekali. Studi juga menyebut kalau satu dari lima perempuan di AS tak punya anak.



Dilansir dari CNBC, biaya membesarkan anak di AS mengalami peningkatan yang potensial sejak 1960. Pemerintah mulai mengumpulkan data berdasarkan pengeluaran orangtua untuk belanja segala keperluan si kecil. Di antara tahun 2000 dan 2010, peningkatannya mencapai 40%.

Di 2015, orangtua di AS menghabiskan biaya rata-rata US$ 233,610 atau sekitar Rp 3,2 miliar dari melahirkan sampai anak usia 17 tahun, belum termasuk masuk kuliah. Biaya tersebut digunakan untuk membeli segala kebutuhan anak di rumah, makanan, hingga uang jajan.

Sementara untuk biaya melahirkan di AS mulai dari US$ 3 ribu (Rp 41 jutaan) sampai sekitar US$ 37 ribu (Rp 564 juta) bila prosesnya normal. Tentu berbeda dengan wanita yang melahirkan melalui proses caesar bisa menelan biaya mulai dari US$8 ribu (Rp 110 juta) sampai US$ 70 ribu (Rp 962 jutaan).

Perkiraan biaya tersebut terkadang tidak termasuk pengeluaran untuk perawatan masing-masing setelah melahirkan. Berbagai faktor seperti kualitas rumah sakit hingga lokasi juga bisa membuat biaya lahiran bertambah.

Tak heran bila fakta mengungkap kalau banyak wanita yang sangat konsen dengan biaya lahiran. Penting bagi wanita mengetahui perkiraan biaya lahiran serta mempertimbangkan untuk menggunakan asuransi bahkan sebelum mereka hamil.

Data dari US Department of Health and Human Services menyebutkan kalau orangtua menghabiskan 9% sampai 22% dari total pendapatan tahunan mereka untuk anak. Orangtua menggunakan sekitar 28% penghasilannya untuk membuat anak merasa nyaman di rumah. 18% digunakan untuk membeli makanan.

16% uang orangtua juga digunakan untuk biaya perawatan anak, 15% buat transportasi, 9% biaya berobat anak, hingga 6% dibelanjakan keperluan pakaian si kecil. Biaya yang terus meningkat inu menjadi tantangan besar bagi orangtua berpenghasilan minim.

Biaya-biaya lain yang biasa dikeluarkan orangtua untuk anak terkait hobi buah hati tercinta. Orangtua bisa menghabiskan US$ 500 (Rp 6,8 jutaan) hingga US$ 1,000 (Rp 13 jutaan) untuk biaya tambahan aktivitas olahraga anak.

Di samping biaya, orangtua juga berusaha 'menginvestasikan' waktunya untuk anak. Berdasarkan American Time Use Survey, rata-rata orangtua dengan anak di bawah 18 tahun menghabiskan waktu sekitar 1,5 jam per hari untuk mengurus anak. Wanita menyisihkan waktu selama kurang lebih 2,5 jam per hari bersama anak dan pria sekitar satu jam dengan kegiatan serupa.

Meski demikian, punya anak menjadi pilihan. Riset juga menunjukkan walau biaya membesar anak semakin mahal dan tingkat stres tinggi namun dengan memiliki buah hati dapat memberikan kepuasan serta kebahagian tersendiri dalam pernikahan mereka.
(gus/gus) Next Article Sederet Kesalahan Kelola Keuangan di Usia 20-an

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular