Indonesia vs Turki, Siapa Lebih Jago Dagang Baju Muslim?
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
23 March 2018 14:21
Jakarta, CNBC Indonesia- Turki dikenal sebagai pencetus "Modest Fashion Week" atau ajang peragaan yang menampilkan busana tertutup. Alhasil, negara ini pun masuk sebagai pengekspor busana muslim terbesar di dunia. Lantas bagaimana dengan Indonesia?
Badan Ekonomi Kreatif sempat menargetkan Indonesia jadi pusat mode busana muslim dunia pada 2020. Indikasinya sebatas keyakinan bahwa busana rancangan desainer Indonesia lebih berkarakter dan variatif.
Hal serupa kini dilontarkan oleh Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih. "Turki itu cuma bahan baku hanya kapas yang unggul. Kita itu kalau kreativitas orang Indonesia juara makanya, kalau bikin selalu enggak pasaran dan produksi banyak-banyak,"
ujar Gati kepada CNBC Indonesia.
Dia menuturkan, Turki memiliki penjualan yang sangat baik dalam hal ekspor pakaian modest ke berbagai negara karena posisinya yang dekat dengan pasar yakni Eropa dan Asia. Sehingga, kata dia, untuk melakukan promosi jauh lebih mudah dibanding Indonesia.
Sementara, produk Indonesia menurut Gati juga tak kalah dan dinantikan pasar dunia. Untuk itu dalam waktu dekat, Kemenperin akan melakukan promosi kepada UNESCO. "Nanti di UNESCO, kita mau promosiin produk kita dan ternyata itu sudah ditunggu-tunggu," kata dia.
Ekspor busana muslim Indonesia disebut sudah mencapai Jerman, Amerika Serikat, dan Uni Emirat Arab. Berdasarkan data Thomson Reuters dalam state of the Global Islamic Economy 2015, Indonesia menempati posisi ke lima sebagai negara konsumen busana muslim terbesar di dunia dengan nilai US$ 12,69 miliar.
Di urutan pertama ada Turki dengan nilai US$24,84 miliar, diikuti Uni Emirat Arab sebesar US$18,24 miliar, Nigeria US$14,99 miliar, dan Arab Saudi sebesar US$14,73 miliar.
(gus/gus) Next Article 10 Gaun Pengantin Paling Mahal di Dunia, Mana Favoritmu?
Badan Ekonomi Kreatif sempat menargetkan Indonesia jadi pusat mode busana muslim dunia pada 2020. Indikasinya sebatas keyakinan bahwa busana rancangan desainer Indonesia lebih berkarakter dan variatif.
ujar Gati kepada CNBC Indonesia.
Dia menuturkan, Turki memiliki penjualan yang sangat baik dalam hal ekspor pakaian modest ke berbagai negara karena posisinya yang dekat dengan pasar yakni Eropa dan Asia. Sehingga, kata dia, untuk melakukan promosi jauh lebih mudah dibanding Indonesia.
Sementara, produk Indonesia menurut Gati juga tak kalah dan dinantikan pasar dunia. Untuk itu dalam waktu dekat, Kemenperin akan melakukan promosi kepada UNESCO. "Nanti di UNESCO, kita mau promosiin produk kita dan ternyata itu sudah ditunggu-tunggu," kata dia.
Ekspor busana muslim Indonesia disebut sudah mencapai Jerman, Amerika Serikat, dan Uni Emirat Arab. Berdasarkan data Thomson Reuters dalam state of the Global Islamic Economy 2015, Indonesia menempati posisi ke lima sebagai negara konsumen busana muslim terbesar di dunia dengan nilai US$ 12,69 miliar.
Di urutan pertama ada Turki dengan nilai US$24,84 miliar, diikuti Uni Emirat Arab sebesar US$18,24 miliar, Nigeria US$14,99 miliar, dan Arab Saudi sebesar US$14,73 miliar.
(gus/gus) Next Article 10 Gaun Pengantin Paling Mahal di Dunia, Mana Favoritmu?
Most Popular