
Bekraf: Indonesia Jadi Pusat Mode Busana Muslim Dunia di 2020
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
27 February 2018 12:31

Jakarta, CNBC Indonesia- Tren busana muslim di Indonesia tengah jadi perhatian di beberapa negara. Mode busana yang dinilai lebih bervariasi dan memiliki karakter tersendiri mulai diminati oleh negara lain, dan berpotensi untuk terus memperluas pasar ekspor.
Ekspor busana muslim Indonesia disebut sudah mencapai Jerman, Amerika Serikat, dan Uni Emirat Arab. Berdasarkan data Thomson Reuters dalam state of the Global Islamic Economy 2015, Indonesia menempati posisi ke lima sebagai negara konsumen busana muslim terbesar di dunia dengan nilai US$ 12,69 miliar.
Di urutan pertama ada Turki dengan nilai US$24,84 miliar, diikuti Uni Emirat Arab sebesar US$18,24 miliar, Nigeria US$14,99 miliar, dan Arab Saudi sebesar US$14,73 miliar.
Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) Ricky Joseph Pesik Indonesia mengatakan bahwa busana muslim Indonesia tak hanya sekedar tren tapi juga juga berpotensi menjadi kiblat fesyen Muslim dunia tahun 2020. Dibanding negara penghasil busana muslim lainnya, Indonesia lebih berkarakter dan variatif.
"Indonesia saat ini menjadi pasar terbesar modest fashion di Asia dan di Bekraf produk fesyen menduduki peringkat teratas paling berkembang. Adanya produk fesyen muslim Indonesia yang menginvasi ini tentunya ada perputaran uang dan peluang bagi Indonesia menjadi kiblat fesyen muslim tahun 2020," ujar Ricky Pesik kepada CNBC Indonesia.
Kendati demikian, dia menuturkan bahwa saat ini masih ada pekerjaan rumah yang tengah disiapkan yakni ekosistem. Tak sedikit desainer Tanah Air yang memiliki keterbatasan dalam berkarya sehingga koleksinya kurang dikenal dengan baik.
Untuk itu, Bekraf pun berencana membuat Modest Fashion Council di Indonesia. Di mana, badan ini akan menata strategi yang paling baik untuk mewujudkan mimpi tersebut dan akan membuat desainer modest fashion semakin kokoh di pasar dunia.
Ricky pun berharap agar desainer atau brand modest fashion Indonesia terus berpartisipasi di pekan mode dunia. Sehingga bukan tidak mungkin karya anak bangsa ini bisa eksis di tingkat global.
"Jadi tak hanya sekedar sebagai konveksi atau pihak yang membuat produk saja. Saya berharap Indonesia juga sebagai merk dan penghasil desainer Indonesia yang eksis di pasar dunia," katanya
(gus/gus) Next Article Indonesia Jadi Sentra Fesyen Dunia di 2025, Mimpi atau Bukan?
Ekspor busana muslim Indonesia disebut sudah mencapai Jerman, Amerika Serikat, dan Uni Emirat Arab. Berdasarkan data Thomson Reuters dalam state of the Global Islamic Economy 2015, Indonesia menempati posisi ke lima sebagai negara konsumen busana muslim terbesar di dunia dengan nilai US$ 12,69 miliar.
Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) Ricky Joseph Pesik Indonesia mengatakan bahwa busana muslim Indonesia tak hanya sekedar tren tapi juga juga berpotensi menjadi kiblat fesyen Muslim dunia tahun 2020. Dibanding negara penghasil busana muslim lainnya, Indonesia lebih berkarakter dan variatif.
"Indonesia saat ini menjadi pasar terbesar modest fashion di Asia dan di Bekraf produk fesyen menduduki peringkat teratas paling berkembang. Adanya produk fesyen muslim Indonesia yang menginvasi ini tentunya ada perputaran uang dan peluang bagi Indonesia menjadi kiblat fesyen muslim tahun 2020," ujar Ricky Pesik kepada CNBC Indonesia.
Kendati demikian, dia menuturkan bahwa saat ini masih ada pekerjaan rumah yang tengah disiapkan yakni ekosistem. Tak sedikit desainer Tanah Air yang memiliki keterbatasan dalam berkarya sehingga koleksinya kurang dikenal dengan baik.
Untuk itu, Bekraf pun berencana membuat Modest Fashion Council di Indonesia. Di mana, badan ini akan menata strategi yang paling baik untuk mewujudkan mimpi tersebut dan akan membuat desainer modest fashion semakin kokoh di pasar dunia.
Ricky pun berharap agar desainer atau brand modest fashion Indonesia terus berpartisipasi di pekan mode dunia. Sehingga bukan tidak mungkin karya anak bangsa ini bisa eksis di tingkat global.
"Jadi tak hanya sekedar sebagai konveksi atau pihak yang membuat produk saja. Saya berharap Indonesia juga sebagai merk dan penghasil desainer Indonesia yang eksis di pasar dunia," katanya
(gus/gus) Next Article Indonesia Jadi Sentra Fesyen Dunia di 2025, Mimpi atau Bukan?
Most Popular