
53% Ibu-Ibu Belanja karena Butuh, Bukan Diskon
Arina Yulistara, CNBC Indonesia
23 February 2018 18:28

Jakarta, CNBC Indonesia- Beberapa wanita suka belanja ketika ada tawaran diskon. Namun ternyata berbeda ketika menjadi ibu.
Riset menunjukkan kalau 53% ibu di Indonesia belanja karena butuh bukan faktor promosi. Penemuan yang dilakukan oleh Google itu menunjukkan kalau 1 dari 4 pengguna Internet Indonesia merupakan seorang ibu. Hampir 7 dari 10 (69%) pengguna Internet Indonesia melakukan riset produk perawatan bayi secara online terutama sebelum belanja.
Riset tersebut juga menunjukkan kalau lebih dari setengah ibu-ibu di era digital lebih memilih belanja karena butuh, bukan penawaran diskon dari suatu brand, khususnya ketika membeli perlengkapan anak. Berbeda dengan pasar di Thailand dan Malaysia, angka untuk seorang ibu belanja karena faktor promosi lebih tinggi.
"Mereka beli baby care product didorong karena kebutuhan. Kalau faktor promosi itu hanya mempengaruhi 29%, sedangkan di Thailand dan Malaysia pengaruh promosi lebih tinggi. Contoh kalau di Indonesia lagi ada promosi sampo bayi ketika ibu merasa stoknya cukup nggak akan beli. Di Thailand dan Malaysia walaupun mereka masih punya, saat ada promosi kemungkinan beli," jelas Ariani Dwijayanti selaku Industry Analyst dari Google Indonesia di The Ice Palace, Mal Lotte Shopping Avenue, Kuningan.
Ariani juga mengatakan kalau perilaku konsumen Indonesia yang merupakan seorang ibu cenderung loyal dengan sejumlah brand tertentu. 9 dari 10 konsumen membeli produk untuk anak dari merek yang sama. Ketika buah hati sudah cocok dengan produk tersebut, mereka tidak akan berpindah-pindah dan menjadi customer yang setia.
Meski setia, konsumen sekarang diakui Ariani lebih cerdas dalam berbelanja. Mereka akan melakukan riset terlebih dahulu terhadap produk yang akan dibeli untuk membandingkan bila ada saran lain dari orang lain. Beberapa orang bahkan melakukan riset jauh hari sebelum membeli walaupun lebih dari setengah konsumen mencari informasi hanya dalam hitungan jam sebelum belanja.
"Kalau dulu konsumen hanya tahu informasi dari iklan tapi sekarang ada internet, mereka berusaha cari tahu sendiri. Ada orang yang melakukan riset berhari-hari sebelum mereka melakukan pembelian, tapi justru 56% orang meriset produk beberapa jam sebelum beli," kata Ariani.
Ariani mengungkapkan kalau menurut penemuan yang didapatkan dari Google, para ibu zaman sekarang mencari informasi mengenai suatu produk melalui tiga platform, pertama search Google, forum, baru ke website resminya. Sementara informasi pertama yang mereka cari adalah harga.
Ibu-ibu suka membandingkan harga dari satu produk dan lainnya. Setelah mendapatkan informasi soal harga, konsumen lanjut mencari apakah ada promosi atau tidak. Tak sampai di situ, banyak wanita yang juga membaca product review di internet untuk mendapatkan pilihan terbaik.
"Informasi pertama yang dicari best prices dan cari sesuai budget. Baru kemudian mereka mencari info promosi, yang kemudian mereka mencari tahu dari product review, apa kata orang, bagaimana pengalaman yang lain mengonsumsinya," papar Ariani lagi.
(gus/gus) Next Article Sederet Kesalahan Kelola Keuangan di Usia 20-an
Riset menunjukkan kalau 53% ibu di Indonesia belanja karena butuh bukan faktor promosi. Penemuan yang dilakukan oleh Google itu menunjukkan kalau 1 dari 4 pengguna Internet Indonesia merupakan seorang ibu. Hampir 7 dari 10 (69%) pengguna Internet Indonesia melakukan riset produk perawatan bayi secara online terutama sebelum belanja.
"Mereka beli baby care product didorong karena kebutuhan. Kalau faktor promosi itu hanya mempengaruhi 29%, sedangkan di Thailand dan Malaysia pengaruh promosi lebih tinggi. Contoh kalau di Indonesia lagi ada promosi sampo bayi ketika ibu merasa stoknya cukup nggak akan beli. Di Thailand dan Malaysia walaupun mereka masih punya, saat ada promosi kemungkinan beli," jelas Ariani Dwijayanti selaku Industry Analyst dari Google Indonesia di The Ice Palace, Mal Lotte Shopping Avenue, Kuningan.
Ariani juga mengatakan kalau perilaku konsumen Indonesia yang merupakan seorang ibu cenderung loyal dengan sejumlah brand tertentu. 9 dari 10 konsumen membeli produk untuk anak dari merek yang sama. Ketika buah hati sudah cocok dengan produk tersebut, mereka tidak akan berpindah-pindah dan menjadi customer yang setia.
Meski setia, konsumen sekarang diakui Ariani lebih cerdas dalam berbelanja. Mereka akan melakukan riset terlebih dahulu terhadap produk yang akan dibeli untuk membandingkan bila ada saran lain dari orang lain. Beberapa orang bahkan melakukan riset jauh hari sebelum membeli walaupun lebih dari setengah konsumen mencari informasi hanya dalam hitungan jam sebelum belanja.
"Kalau dulu konsumen hanya tahu informasi dari iklan tapi sekarang ada internet, mereka berusaha cari tahu sendiri. Ada orang yang melakukan riset berhari-hari sebelum mereka melakukan pembelian, tapi justru 56% orang meriset produk beberapa jam sebelum beli," kata Ariani.
Ariani mengungkapkan kalau menurut penemuan yang didapatkan dari Google, para ibu zaman sekarang mencari informasi mengenai suatu produk melalui tiga platform, pertama search Google, forum, baru ke website resminya. Sementara informasi pertama yang mereka cari adalah harga.
Ibu-ibu suka membandingkan harga dari satu produk dan lainnya. Setelah mendapatkan informasi soal harga, konsumen lanjut mencari apakah ada promosi atau tidak. Tak sampai di situ, banyak wanita yang juga membaca product review di internet untuk mendapatkan pilihan terbaik.
"Informasi pertama yang dicari best prices dan cari sesuai budget. Baru kemudian mereka mencari info promosi, yang kemudian mereka mencari tahu dari product review, apa kata orang, bagaimana pengalaman yang lain mengonsumsinya," papar Ariani lagi.
(gus/gus) Next Article Sederet Kesalahan Kelola Keuangan di Usia 20-an
Most Popular