Startup

Aplikasi Pesan Antar, Alasan Warga China Malas Masak Sendiri

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
15 February 2018 11:55
Aplikasi pesan antar buat memesan makanan menjadi mudah sehingga warga China mulai malas masak di rumah
Foto: CNN Money
Shanghai, CNBC Indonesia – Meski usaha jasa antar makanan (food delivery) di China tumbuh dengan pesat, tidak semua orang merasa diuntungkan oleh inovasi bisnis ini.

Selain limbah pengiriman yang menambah pajak otoritas kota, petugas pengiriman yang dikenal suka mengambil risiko juga dituding sebagai penyebab puluhan ribu kecelakaan di tahun 2017, termasuk sejumlah kematian yang mendorong pemerintah membuat pedoman keselamatan yang baru.


Penjualan pasar-pasar modern juga tertekan karena pengiriman makanan siap saji otomatis mengurangi permintaan bahan makanan mentah, kata Bruno Lannes dari Bain & Company.

“Sekarang sangat mudah mendapatkan makanan yang diantar ke rumah, kantor, atau tempat mana pun dalam waktu 30 menit. Ragam makanannya pun lebih bervariasi daripada menu makanan di rumah,” kata Lannes. “Masyarakat tidak lagi memasak di rumah.”

Bahkan, penjualan mie instan yang selalu kuat pun turun selama tiga tahun berturut-turut dari 2013 sampai 2016 setelah jasa antar makanan bermunculan, menurut media pemerintah yang dikutip oleh AFP.

Supermarket pun buru-buru menawarkan jasa pengiriman. Di tahun 2015, Alibaba juga meluncurkan toko sembako baru dengan format pemesanan daring dan jasa antar.


Alibaba dan pelaku bisnis e-commerce lain juga telah meluncurkan inisiatif untuk menghubungkan bisnis kecil yang rentan ke dalam jaringan pengirimannya.

“Itu [jasa pesan antar] adalah masa depan. Beberapa aplikasi baru ini akan membantu bisnis kecil bertahan,” kata Lannes.
(prm) Next Article Pangeran Harry Punya Job Baru, Eksekutif Perusahaan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular