
Bentuk Wajah V Masih Jadi Favorit di 2018
Esther Christine Natalia, CNBC Indonesia
12 January 2018 15:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Bentuk wajah tirus layaknya huruf V atau V shape diprediksi masih menjadi favorit wanita Indonesia di 2018.
Bentuk wajah ini digemari selama dua tahun terakhir karena dinilai membuat wajah tampak proporsional, terutama saat melakukan swafoto atau selfie.
Keinginan memiliki bentuk wajah berdagu lancip semakin kuat dengan kehadiran fitur-fitur sosial media yang makin beragam. Salah satunya adalah adanya live video, yang kadang tidak memiliki fitur editing, dan dinilai berpotensi memberi tekanan ke penggunanya untuk terlihat lebih sempurna.
Itulah kenapa tren reshape, relift dan counturing diprediksi akan menjamur di tahun 2018. “Bukan sekedar V-shape yang kini diinginkan oleh masyarakat, tetapi lebih kepada bagaimana agar tampilan dan kontur wajah seseorang menjadi lebih ideal secara keseluruhan. Hal itulah yang mendasari terjadinya tren reshape, relift dan counturing ini,” kata Lanny Juniarti, pendiri dan direktur Miracle Aesthetic Clinic Group pada jumpa pers Aesthetic Outlook 2018 di Jakarta hari Kamis (11/1).
Lanny menjelaskan bahwa reshape adalah perawatan kecantikan yang dilakukan untuk membentuk kembali struktur wajah agar terlihat v-shape. Sementara, relift adalah perawatan untuk mengencangkan kulit kendur terutama di bagian garis rahang yang kurang sempurna dan counturing adalah langkah pembentukan wajah agar lebih ideal dan proporsional.
Keinginan masyarakat untuk mendapatkan pengakuan diri ini pun berimbas pada industri kecantikan. Pertumbuhan industri ini menyentuh angka double digit di saat industri ritel lainnya sedang lesu tahun lalu.
“Konsumen saat ini lebih mementingkan produk yang dapat menunjang lifestyle mereka. Inilah salah satu penyebab terjadinya kenaikan double digit di industri kecantikan di tengah melemahnya industri ritel,” ungkap Jacky Mussry, deputy CEO dari perusahaan konsultan MarkPlus.Inc.
Maka dari itu, Jacky menyarankan para pelaku industri untuk melakukan pendekatan dari sudut pandang konsumen menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan minat dan rasa ingin tahu mereka. “Di era yang tanpa batas ini, tentunya digitalisasi harus menjadi salah satu pendekatan pemain industri kecantikan untuk memenangkan pasar,” katanya.
(gus/gus) Next Article Wajah Bayi tak Mirip Orang Tua? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Bentuk wajah ini digemari selama dua tahun terakhir karena dinilai membuat wajah tampak proporsional, terutama saat melakukan swafoto atau selfie.
Keinginan memiliki bentuk wajah berdagu lancip semakin kuat dengan kehadiran fitur-fitur sosial media yang makin beragam. Salah satunya adalah adanya live video, yang kadang tidak memiliki fitur editing, dan dinilai berpotensi memberi tekanan ke penggunanya untuk terlihat lebih sempurna.
Itulah kenapa tren reshape, relift dan counturing diprediksi akan menjamur di tahun 2018. “Bukan sekedar V-shape yang kini diinginkan oleh masyarakat, tetapi lebih kepada bagaimana agar tampilan dan kontur wajah seseorang menjadi lebih ideal secara keseluruhan. Hal itulah yang mendasari terjadinya tren reshape, relift dan counturing ini,” kata Lanny Juniarti, pendiri dan direktur Miracle Aesthetic Clinic Group pada jumpa pers Aesthetic Outlook 2018 di Jakarta hari Kamis (11/1).
Keinginan masyarakat untuk mendapatkan pengakuan diri ini pun berimbas pada industri kecantikan. Pertumbuhan industri ini menyentuh angka double digit di saat industri ritel lainnya sedang lesu tahun lalu.
“Konsumen saat ini lebih mementingkan produk yang dapat menunjang lifestyle mereka. Inilah salah satu penyebab terjadinya kenaikan double digit di industri kecantikan di tengah melemahnya industri ritel,” ungkap Jacky Mussry, deputy CEO dari perusahaan konsultan MarkPlus.Inc.
Maka dari itu, Jacky menyarankan para pelaku industri untuk melakukan pendekatan dari sudut pandang konsumen menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan minat dan rasa ingin tahu mereka. “Di era yang tanpa batas ini, tentunya digitalisasi harus menjadi salah satu pendekatan pemain industri kecantikan untuk memenangkan pasar,” katanya.
(gus/gus) Next Article Wajah Bayi tak Mirip Orang Tua? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular