InvesTime

Mau Merdeka Finansial? Ini Deretan Investasi yang Cocok

Yuni Astuti, CNBC Indonesia
23 August 2021 17:30
Ilustrasi Sekuritas di Mandiri sekuritas
Foto: Ilustrasi Sekuritas (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Investasi bisa menjadi salah satu cara untuk menuju merdeka finansial dengan memilih instrumen yang tepat, termasuk lewat produk-produk di pasar modal.

Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi, Mike Rini mengatakan, persiapan menuju merdeka finansial ini merupakan jangka panjang di mana instrumen berbasis saham menjadi salah satu pilihannya.

"Reksa dana saham sampai (membeli) saham, kemudian emas juga boleh," katanya kepada CNBC Indonesia, dalam program InvesTime, Senin (16/8).

Reksa dana adalah produk investasi yang punya beberapa jenis, mulai dari reksa saham (mayoritas underlying-nya saham), reksa dana pendapatan tetap (isinya obligasi), reksa dana campuran (obligasi-saham), hingga reksa dana pasar uang (obligasi di bawah 1 tahun dan deposito).

Persiapan menuju merdeka finansial ini bertujuan agar di masa depan bisa memiliki passive income. Istilah merdeka finansial dalam perencanaan keuangan berarti kondisi di mana seseorang dapat membayar kebutuhan hidup setiap bulan tanpa harus bekerja.

"Secara perencana keuangan artinya punya pasif income dan cukup membayar biaya rutin. Kalau sudah punya itu, sudah siap merdeka finansial," ujarnya.

Dia mengingatkan untuk investasi ini perlu ditinjau lebih jauh terkait profil investornya seperti apa. Sebab ada jenis yang konservatif, moderat hingga agresif. Ini perlu ditelaah lantaran investasi memiliki risiko yang tentunya bisa diminimalisir.

"Kecenderungan memilih instrumen keuangan itu jangan sampai ada salah persepsi, kalau konservatif di bank saja. Tidak, Karena walau dia aman, tabungan deposito tak bisa menyaingi inflasi. Mau tidak mau akan terkena risiko biaya hidup," katanya.

Bagi investor konservatif, moderat hingga agresif, salah satu kuncinya adalah diversifikasi alias tidak menempatkan investasi pada satu 'kantong'. Bagi si konservatif ini, lanjutnya, ada porsi dana yang bisa ditempatkan di tabungan bank.

"Sebagian besar 50-70% dana investasi di tempat yang aman. Misal tabungan deposito, obligasi. Sisanya tetap tumbuh di tempat yang pertumbuhannya tinggi berbasis saham," pungkasnya.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anda Tipe Investor Konservatif? Ini Rekomendasi Investasinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular