Emas Dunia Flash Crash 4,5%, Harga Emas Antam Jeblok!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
09 August 2021 08:45
Dok Antam
Foto: Dok Antam

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia ambrol nyaris 4,5% dalam hitungan menit atau yang dikenal dengan istilah flash crash pada perdagangan Senin (9/8/2021). Harga emas Antam juga jeblok hingga ke level terendah sejak pertengahan Juni lalu.

Emas batangan produksi PT Aneka Tambang (ANTM) Tbk. ini jeblok Rp 10.000/gram hari ini. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 921.000/batang atau secara persentase merosot 1,07%.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

BeratHarga DasarHarga NPWP (+Pajak 0.45%)Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr510,500512,500514,500
1 gr921,000925,000929,000
2 gr1,782,0001,790,0001,798,000
3 gr2,648,0002,659,0002,671,000
5 gr4,380,0004,399,0004,419,000
10 gr8,705,0008,744,0008,783,000
25 gr21,637,00021,734,00021,831,000
50 gr43,195,00043,389,00043,583,000
100 gr86,312,00086,700,00087,088,000
250 gr215,515,000216,484,000217,454,000
500 gr430,820,000432,758,000434,697,000
1000 gr861,600,000865,477,000869,354,000

Harga emas dunia mulai anjlok 2,3% pada perdagangan Jumat pekan lalu setelah rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS). Alhasil, harga emas Antam merosot 0,85% pada hari Sabtu.

Pergerakan harga emas dunia akan mempengaruhi harga emas Antam sehari setelahnya, sehingga flash crash pada hari ini akan berdampak besok. Meski demikian, emas dunia perlahan mulai rebound, setelah ambrol nyaris 4,5% ke US$ 1.684,37/troy ons, dalam waktu kurang dari 15 menit saja. Level tersebut merupakan yang terendah sejak 31 Maret lalu.

Melansir data Refinitiv, pada pukul 8:13 WIB, emas dunia berada di kisaran US$ 1.731,52/troy ons, atau masih melemah 1,7%.

Spekulasi bank sentral AS (The Fed) akan melakukan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) di tahun ini membuat emas terpuruk.
Tapering merupakan musuh utama emas. Pernah terjadi pada 2013 lalu, harga emas dunia akhirnya terus merosot hingga tahun 2015, dengan total sekitar 45%.

Isu tapering di tahun ini kembali muncul setelah wakil ketua The Fed, Richard Clarida, pada pekan lalu mengindikasikan tapering bisa dilakukan di tahun ini, dan suku bunga akan dinaikkan pada awal 2023.

"Anda duduk di sini dan melihat inflasi sudah jauh di atas target dan pasar ketenagakerjaan terus membaik menuju level pra-pandemi. Menurut saya, ini terdengar seperti kami harus bersiap," kata Richard Clarida, Wakil Ketua The Fed, dala wawancara bersama Washington Post.

Pernyataan Clarida kemudian didukung rilis data tenaga kerja AS yang menunjukkan perbaikan lebih lanjut. Departemen Tenaga Kerja AS Jumat lalu melaporkan sepanjang bulan Juli perekonomian AS mampu menyerap tenaga kerja di luar sektor pertanian (non-farm payrolls/NFP) sebanyak 943.000 orang, lebih tinggi dari hasil polling Reuters 880.000 orang.

Sementara tingkat pengangguran juga turun menjadi 5,4% dari bulan Juni 5,9%, dan lebih tajam dari prediksi 5,7%. Selain itu, rata-rata upah per jam juga mencatat pertumbuhan 0,4% dari bulan sebelumnya.

Alhasil, spekulasi tapering di tahun ini semakin menguat, dan harga emas ambrol.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Antam Hari Ini (30/1/2025) Turun Tipis ke Rp1.606.000/Gram

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular