Ini Deretan Saham yang Sudah Undervalue, Layak Serok?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
13 April 2021 13:40
Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah saham konsumer masih menunjukkan undervalue. Analis NH Korindo Sekuritas, Putu Chantika menyebutkan salah satunya adalah PT Mayora Indah Tbk (MYOR).

"Undervalue sebenarnya Mayora, terakhir masih Rp 2700. Melihat prospek USD-IDR, lagi IDR melemah ekspornya banyak, kita rencana ingin menaikkan rating nya untuk Mayora. Untuk Mayora cukup menyentuh fair valuenya," kata Putu dalam program InvestTime CNBC Indonesia, Senin (12/4/2021).

Perusahaan itu akan diuntungkan dengan lemahnya rupiah, sebab akan diuntungkan pada penjualan ekspornya. Selain itu Mayora akan mendapatkan sentimen Ramadhan karena berbisnis makanan ringan yang dibutuhkan saat momen bulan puasa.

Saham undervalue lainnya menurut Putu adalah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

"Saham konsumer undervalue dari grup Indofood, ICBPmasih under value sekali untuk target price kita masih jauh. Sebenarnya masih untuk akumulasi buy. Untuk Indofood di Rp8000 target jangka panjangnya," kata Putu.

Momen Ramadhan kemungkinan juga akan menguntungkan bagi perusahaan. Sebab menjual produk instan yang banyak dibutuhkan selama puasa.

Menurut Putu, saham ICBP juga masih menjadi rekomendasi untuk target jangka panjangnya.

"Kalau untuk penurunan ini hanya koreksi untuk sementara saja. Dari kita sendiri ICBP masih rekomendasi untuk target jangka panjangnya," jelasnya.

Sementara saham konsumer belum ada yang menunjukkan overvalue. Dikatakan Putu, pergerakannya masih tertinggal dari sektor lainnya.

"Overvalue belum ada. Dilihat dari pergerakan kemarin masih cukup tertinggal untuk sektor konsumer dibandingkan sektor-sektor lainnya," kata Putu.

Saham konsumer memang akan menggeliat pada momen Ramadhan. Namun tahun lalu terjadi anomali sebab pandemi Covid-19 menyerang dunia termasuk Indonesia.

Putu mengatakan jika dibandingkan tahun lalu dan kebijakan dari pemerintah akan membantu meningkatkan permintaan masyarakat. Dia juga menambahkan cukup optimistis sektor konsumer dapat kembali bergairah tahun ini.

"Kita sebenarnya compared tahun lalu, kebijakan dari pemerintah nya THR udah full, sebenarnya sangat membantu sekali untuk masyarakat meningkatkan demand. Pandemi kemarin banyak masyarakat kehilangan pekerjaan sangat mempengaruhi demand kita. Makanya demand cukup anjlok," jelasnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saat Transaksi Sepi, Begini Strategi Cuan & Aman di Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular