
Ingat! Jangan Pakai Utang Apalagi Pinjol buat Trading Saham

Jakarta, CNBC Indonesia - Financial Educator Manager PT Sucor Sekuritas Hendry Wijaya menyarankan kepada investor dan trader agar jangan pernah melakukan investasi saham dengan uang pinjaman. Itu akan menyebabkan depresi luar biasa jika merugi.
"Dampak depresinya pasti akan semakin terasa jika memakai dana utang atau pinjaman untuk investasi saham," ujarnya dalam program InvesTime, Selasa (24/3/2021).
Dia juga ikut mengomentari soal banyaknya investor yang melakukan uang hasil dari pinjaman online (pinjol) untuk berinvestasi saham. Hal ini pun menjadi perbincangan karena peminjam semakin terlilit utang.
Menurutnya, risiko yang ditimbulkan dari berinvestasi saham menggunakan utang lebih besar dari uang tabungan. Sebab, saat berinvestasi saham dengan uang pinjaman, jika mengalami kerugian dampaknya berkali-kali lipat dari uang tabungan.
"Misalnya kita investasi saham dengan dana pinjaman, kalau saham turun 5%, kita bisa dua kali lipat karena kita gunakan dana utang. Karena kita harus tetap bayar bunga, sebab utang ada bunga," jelasnya.
Oleh karenanya, ia menekankan untuk investor baru agar tidak pernah mencoba menggunakan uang pinjaman sebagai modal awal berinvestasi. risiko di investasi saham tidak bisa ditebak karena pasar yang bergejolak.
Ia pun memberikan tips agar investor baru tidak mengalami depresi saat berinvestasi saham. Kuncinya adalah belajar untuk memahami bahwa investasi saham ada risikonya.
"Hal pertama yang harus dilakukan adalah belajar sebanyak mungkin, karena seluruh investasi yang kita beli risiko kita tanggung dan untung kita yang dapat," kata dia.
Selain itu ia juga menegaskan bahwa juga penting untuk tidak membeli saham karena opini seseorang atau ikut-ikutan karena sentimen sementara.
"Jadi jangan dengar dari mulut orang yang rekomendasi saham, semua rekomendasi bisa salah dan kalau meyakini perkataan mereka dan bergantung rekomendasi dia, teman-teman tinggal tunggu waktu dan akan ada waktu teman-teman nyesel. Jadi kuncinya belajar sebanyak mungkin," tegasnya.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Nyangkut di Pucuk, Idealnya Cut Loss Berapa Persen?