Jangan Cuma Ikuti Tren, Ini Tips Bagi Investor Saham Baru

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
29 January 2021 10:25
INFOGRAFIS, 6 Alasan ini Buat Orang Kaya Makin Nafsu Berinvestasi Saham
Foto: Infografis/Investasi Saham/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia- Investasi saham kini sedang naik daun, dan menarik perhatian generasi milenial untuk ikut dengan salah satu instrumen pasar modal tersebut. Namun investasi di pasar saham pun harus memiliki bekal tersendiri sehingga bisa mendapatkan keuntungan maksimal. Apalagi belakangan dikenal istilah investor angkatan corona, atau orang yang baru berinvestasi di pasar saham sejak pandemi Covid-19.

Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya dalam Investime CNBC Indonesia mengungkapkan memang ada istilah investor angkatan corona, dimana beberapa dari mereka belum mengerti betul capital market dan lebih mengikuti tren. Dia pun memberikan tips agar para investor baru yang baru di pasar saham tidak dicap hanya ikut-ikutan, dan bagaimana dapat memperoleh keuntungan secara wajar.

"Jadi kalau posisinya merugi bisa dijadikan pelajaran, jadi bisa pilih-pilih dulu saham mana yang memberikan return lebih pasti. Jangan selalu dengar rumor yang tidak pasti. Biasanya kan mereka investasi berdasarkan sentimen jadi follow the crowd, tanpa melihat fundamental perusahaan," kata Christine pada Investime CNBC Indonesia.

Dia menyarankan bagi para investor pemula harus melihat fundamental perusahaan tersebut, karena rumor akan selalu ada di pasar saham. Jika ada sebuah perusahaan digugat pailit maka akan menjadi sentimen negatif, namun jika melihat dari sisi fundamental masih kuat maka investor akan memiliki pertimbangan lain, di luar rumor yang beredar di pasar.

"Untuk menyikapi rumor, kita bisa cari kebenarannya di media, dan bisa ditanyakan ke companynya. Jadi jangan terlalu panik, investor jangka pendek mereka seringkali spekulatif. Jadi jangan karena rumor A kita langsung beli satu saham full power pake margin ketika hal tersebut berbalik arah menjadi ARB dan tidak bisa dijual, harus pikirin risk and reward," ujarnya.

Dari sisi kecepatan mendapatkan keuntungan menurut dia investor biasanya keuntungannya pelan tetapi pasti. Christine mengakui kecenderungan investor biasanya keuntungannya lebih banyak karena fundamental dan jangka panjang. Sementara trader biasanya harus mengetahui harga yang tepat untuk masuk, saham yang dibeli, dan mengetahui kapan harus keluar dari saham tersebut.

"Kita harus tahu profil risiko sebagai investor, jika profil risiko kita berani dengan imbal hasil yang besar ya kenapa tidak ikuti tren, tetapi harus hati-hati dan disiplin ketika berbalik arah harus langsung cut loss. Pilihannya kalau kamu risk profile konservatif menempatkan dana investasi di saham blue chip jangan saham yang goreng-goreng, yang kapitalisasi kecil lebih gampang digoreng," kata Christine.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Begini Tips Pilah-pilih Saham Murah tapi Bagus

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular