Pandemi Covid-19

'Cash Is The King', Miliuner Ini Sarankan Tak Main Saham

Suhendra, CNBC Indonesia
23 September 2020 14:30
Laju bursa saham domestik langsung tertekan dalam pada perdagangan hari ini, Kamis (10/9/2020) usai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan akan memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai Senin pekan depan.

Sontak, investor di pasar saham bereaksi negatif. Indeks Harga Saham Gabungan anjlok lebih dari 4% ke level 4.920,61 poin. Investor asing mencatatkan aksi jual bersih Rp 430,47 miliar sampai dengan pukul 10.18 WIB.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi ekonomi sedang tidak pasti akibat pandemi virus corona (Covid-19). Belum lagi pemilihan presiden di Amerika Serikat (AS) yang mempertarungkan Donald Trump dan Joe Biden menimbulkan ketidakpastian.

Miliuner pemilik media asal AS, Barry Diller, menyarankan setiap orang saat ini untuk memegang cash alias uang tunai sebanyak-banyaknya.

"Orang pribadi maupun profesional, setiap keping yang anda punya, simpan di bank," kata Diller, pemilik grup media IAC, seperti dilansir dari CNBC International, Rabu (23/9/2020).

"Secara umum, saya pikir pasar saham sekarang banyak aksi-aksi spekulasi," imbuhnya.

Barry Diller attends the world premiere of HBO's Foto: Brent N. Clarke/Invision/AP/Brent N. Clarke
Barry Diller attends the world premiere of HBO's "Liberty: Mother of Exiles" at NYIT Auditorium on Broadway on Monday, Oct. 7, 2019, in New York. (Photo by Brent N. Clarke/Invision/AP)


Aksi spekulasi di pasar saham dijelaskan dengan melihat kondisi bursa saham Wall Street di AS. Indeks saham S&P 500 naik lebih dari 60% pada 23 Maret 2020 ke 2.191 ke tingkat tertingginya 3.588 pada 2 September 2020. Kemudian jatuh lagi sekitar 8% pada awal bulan ini.

Mantan CEO dari Fox dan Paramount Pictures ini juga menekankan, soal ketidakpastian akibat pemilu presiden di AS. Ketidakpastian paling tidak akan terjadi hingga November 2020 atau sampai pemilu selesai. Saat ini diberitakan, Biden unggul 6,5% dari Trump dalam poling yang dibuat oleh RealClearPolitics.

Soal politik, Diller merupakan pendukung Partai Demokrat yang mengusung Biden. Diller disebut telah menyumbangkan uang US$ 600.000 untuk Biden Victory Fund.

Diller berujar, tidak akan banyak yang berbeda dari Trump atau Biden di mata pengusaha. Yang pasti, orang kaya bakal membayar pajak lebih tinggi siapa pun yang menang sebagai Presiden AS.

Soal Trump, Diller mengkritik kebijakan pelarangan TikTok di AS, dan negosiasi masuknya Oracle dan Walmart ke Tiktok.


Soal pegang cash, miliuner Michael Novogratz, juga menyarankan untuk mundur dulu dari hiruk pikuk aksi spekulasi yang terjadi di pasar saham. Namun sejumlah pengamat pasar modal melihat penurunan bursa saham yang terjadi adalah sehat mengingat telah terjadi kenaikan tinggi berbulan-bulan,

Bursa saham Wall Street memang mengalami kejatuhan yang dalam dalam beberapa hari terakhir. Sebelum akhirnya menguat semalam setelah muncul sentimen positif dari pernyataan Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell. Ia menegaskan bank sentral AS akan mendukung ekonomi "selama dibutuhkan".

"Meski jalan ke depan semakin menjadi sangat tidak pasti, aktivitas ekonomi telah meningkat," kata Powell.


(wed/wed)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bunda, Wajib Tahu Kalau Anak Bisa Jadi Kaya Karena Ini!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular