
Bunda, Wajib Tahu Kalau Anak Bisa Jadi Kaya Karena Ini!

Jakarta, CNBC Indonesia - Investasi bukan hanya untuk kalangan dewasa saja, tapi juga untuk mereka yang masih remaja atau ketika masih usia dini sekalipun. Bahkan Warren Buffet mengenal investasi sejak usia 11 tahun.
Ada banyak keuntungan dari investasi sejak usia dini yakni waktu yang mereka miliki untuk memungkinkan investasi mereka tumbuh dan meningkat nilainya.
Kadang-kadang mungkin tampak membingungkan untuk memulai dari mana, tapi sebenarnya ada banyak cara dan strategi dan alat untuk membantu kaum muda saat mereka memulai perjalanan investasi mereka.
Pentingnya Berinvestasi Sejak Dini
Investasi oleh orang yang lebih muda memiliki keunggulan sederhananya, semakin cepat Anda mulai berinvestasi, semakin banyak waktu yang dimiliki uang untuk tumbuh.
Saat Anda menginvestasikan kembali keuntungan modal dan bunga untuk menghasilkan pengembalian tambahan, nilai portofolio dapat semakin tinggi, membuatnya semakin menguntungkan untuk mulai berinvestasi.
Keuntungan penggerak awal bagi investor muda ini diperbesar oleh kekuatan waktu dan tentu saja ditambah pendampingan oleh orang dewasa.
Sebuah contoh singkat dapat mengilustrasikan keuntungan memulai lebih awal. Katakanlah anak anda mulai berinvestasi untuk masa pensiun ketika Anda memulai investasi pada usia 25 tahun.
Jika kamu secara konsisten menyisihkan Rp500.000 per bulan dan asumsi mendapatkan pengembalian 10% yang atas investasi (digabungkan setiap tahun) sejak usia akan memiliki Rp675,47 juta ketika kamu mencapai usia 55 tahun.
Namun, jika bunda mengajarkan anaknya mulai berinvestasi pada usia 15 tahun, maka anak nunda akan memiliki sekitar Rp3,2 miliar pada usia pensiun 55 tahun.
Tentu saja bimbingan dan pendampingan orang tua diperlukan dalam mengenalkan dunia investasi beserta risikonya. Terutama psikologis sang anak dalam menghadapi gejolak pasar.
Investasi yang bisa dilakukan seorang anak di awal masa pengenalan investasinya lebih baik yang memiliki risiko moderat. Karena pada masa awal pengetahuan mengenai mengatur psikologi dalam mengambil keputusan investasi, money management, dan risiko investasi adalah hal pertama yang perlu diajarkan selain return.
Setelah itu baru bisa mengenalkan investasi yang memiliki risiko agresif seperti saham dan reksa dana saham atau campuran.
5 Langkah Mulai Berinvestasi Saat Remaja
Bagi seorang anak yang telah memutuskan untuk menginvestasikan sebagian uangnya, pertanyaannya adalah, Apa selanjutnya?
Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk membantu seorang memulai perjalanan investasi mereka:
Mendidik diri sendiri tentang investasi : Ada banyak materi online dan buku untuk membantu memahami dasar-dasarnya. Selain itu, juga dapat meminta orang tua atau orang lain yang memiliki pengalaman investasi untuk berbagi pengetahuan.
Tetapkan tujuan investasi Anda : Penting untuk selalu terbuka tentang tujuan di masa depan. Apa yang ingin dilakukan dengan uang itu? Apakah tujuan masih jauh di masa depan? Menetapkan tujuan yang jelas akan membantu Anda menentukan strategi investasi yang cocok untuk Anda.
Pilih investasi : Dengan begitu banyak pilihan yang tersedia, meneliti investasi potensial bisa dilakukan. Penting untuk bertanya pada diri sendiri jenis investasi apa yang memiliki peluang terbaik untuk membantu mencapai tujuan. Bisa dimulai menilai ukuran risiko diri sendiri untuk memantapkan pilihan investasi.
Buka akun perantara : Harus membuka akun tempat dapat membeli dan menyimpan aset investasi. Meskipun tidak akan dapat membuka rekening perantara sendiri, jika Anda berada di bawah usia mayoritas, dapat bekerja sama dengan orang tua, wali, atau orang dewasa terpercaya untuk membuka rekening kustodian atau gabungan yang memungkinkan untuk mulai berinvestasi.
Beli investasi pilihan : Sekarang saatnya mewujudkan rencana investasi. Prosesnya dapat bervariasi berdasarkan investasi yang dipilih.
Bagaimana cara mulai berinvestasi jika berusia di bawah 17 tahun?
Jika investasi dimulai dari usia lebih muda dari 17 tahun, tidak dapat menjadi pemilik langsung dari akun broker biasa. Namun, dengan bantuan orang tua, wali, atau orang dewasa terpercaya lainnya,
Investor tidak pernah terlalu muda untuk mulai menggunakan uang investasi. Dengan pengawasan orang dewasa, seorang anak dapat membuka rekening kustodian, di mana orang dewasa mengelola investasi atas nama sang anak sampai mencapai usia dewasa atau saat sudah dapat mengambil alih kepemilikan resmi.
(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cari Saham "Harta Karun," Belajar dari Sini
