
Reksa Dana Tertekan, Fund Manager Korea Ini Bidik AUM Rp 2 T
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
13 December 2019 15:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan manajer investasi milik Korea Investment yaitu PT KISI Asset Management optimistis dengan kondisi makroekonomi dalam negeri sehingga menargetkan dana kelolaan (asset under management/AUM) menembus Rp 750 miliar dari tiga produk reksa dana yang baru diluncurkan.
Mustofa, Direktur Utama KISI Asset Management, mengatakan AUM atau NAB (nilai aktiva bersih) tiga produk reksa dana yang baru diluncurkan perseroan ditetapkan masing-masing Rp 250 miliar hingga akhir tahun ini.
Ketiga produk reksa dana yang baru diluncurkan Kamis kemarin (12/12/) yaitu reksa dana saham KISI Equity Fund, reksa dana pendapatan tetap KISI Fixed Income Fund, dan reksa dana pasar uang KISI Money Market Fund.
"Kondisi makroekonomi Indonesia yang relatif stabil merupakan momen yang tepat untuk meluncurkan tiga reksa dana ini," ujarnya, di Jakarta, Jumat (13/12/19).
Beberapa indikator yang diperhatikan perusahaan adalah tingkat inflasi yang relatif rendah yakni 3,00% YoY (year on year), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang stabil, defisit neraca berjalan (current account deficit/CAD) yang semakin membaik di kuartal III-2019, serta surplus neraca perdagangan.
Menurut Mustofa, indikator tersebut adalah bukti kestabilan ekonomi Indonesia di tengah perlambatan ekonomi global akibat perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Sebelum meluncurkan ketiga produk reksa dana terbuka tersebut, perusahaan manajer investasi itu menerbitkan reksa dana yang dapat ditransaksikan di bursa (exchange traded fund/ETF) bernama KISI IDX Value30 ETF yang berkode XKIV di bursa.
Reksa dana itu menggunakan indeks iDX Value 30 sebagai acuan, yang terdiri atas 30 saham Indeks IDX80 terpilih yang memiliki valuasi harga yang rendah berdasarkan valuasi dan likuiditas transaksi serta kinerja yang baik.
Valuasi itu didasari oleh penghitungan rasio harga saham per laba (price to earnings ratio, P/E) dan harga saham per nilai buku (price to book ratio, P/B). Untuk ETF itu, KISI Asset Management membidik dana kelolaan sebesar Rp 250 miliar hingga akhir 2020.
Tahun depan, perseroan menargetkan total dana kelolaan reksa dana mencapai Rp 2 triliun, di mana Rp 1,2 triliun di antaranya akan berasal dari dana investasi grup perseroan yakni Grup Korea Investment Holdings.
Investasi dari kelompok usaha yang dapat mencapai Rp 1,2 triliun itu dinilai menunjukkan komitmen mendukung KISI Asset Management sebagai salah satu anak usaha karena dapat memberikan penghasilan sehingga dapat menjadi modal awal selagi mencari nasabah awal.
Selain menunjukkan komitmen mendukung anak perusahaan yang baru, dana investasi dari pihak afiliasi itu juga menunjukkan kepercayaan induk usahanya terhadap investasi di pasar modal Indonesia.
MI ini mendapatkan izin manajer investasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 23 Juli lalu.
Adapun pemegang saham utamanya yakni PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI) sudah berdiri di Tanah Air pada Juli 2018. Induk KISI, Korea Investment Holdings, mengakuisisi PT Danpac Sekuritas dan mengubah namanya.
KISI merupakan salah satu bagian dari grup Korea Investment Holdings, yang 75% sahamnya dimiliki oleh Korea Investment & Securities Co. Ltd (KIS).
KIS adalah perusahaan yang bergerak di bidang transaksi efek dan menjadi salah satu dari enam anak usaha yang juga mencerminkan lini bisnis dari kelompok usaha Korea Investment Holdings.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Musim gugur reksa dana
(irv/tas) Next Article Ini Tips Memilih Reksa Dana Agar Tak Terjebak MI "Nakal"
Mustofa, Direktur Utama KISI Asset Management, mengatakan AUM atau NAB (nilai aktiva bersih) tiga produk reksa dana yang baru diluncurkan perseroan ditetapkan masing-masing Rp 250 miliar hingga akhir tahun ini.
Ketiga produk reksa dana yang baru diluncurkan Kamis kemarin (12/12/) yaitu reksa dana saham KISI Equity Fund, reksa dana pendapatan tetap KISI Fixed Income Fund, dan reksa dana pasar uang KISI Money Market Fund.
"Kondisi makroekonomi Indonesia yang relatif stabil merupakan momen yang tepat untuk meluncurkan tiga reksa dana ini," ujarnya, di Jakarta, Jumat (13/12/19).
Beberapa indikator yang diperhatikan perusahaan adalah tingkat inflasi yang relatif rendah yakni 3,00% YoY (year on year), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang stabil, defisit neraca berjalan (current account deficit/CAD) yang semakin membaik di kuartal III-2019, serta surplus neraca perdagangan.
Menurut Mustofa, indikator tersebut adalah bukti kestabilan ekonomi Indonesia di tengah perlambatan ekonomi global akibat perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Sebelum meluncurkan ketiga produk reksa dana terbuka tersebut, perusahaan manajer investasi itu menerbitkan reksa dana yang dapat ditransaksikan di bursa (exchange traded fund/ETF) bernama KISI IDX Value30 ETF yang berkode XKIV di bursa.
Reksa dana itu menggunakan indeks iDX Value 30 sebagai acuan, yang terdiri atas 30 saham Indeks IDX80 terpilih yang memiliki valuasi harga yang rendah berdasarkan valuasi dan likuiditas transaksi serta kinerja yang baik.
Valuasi itu didasari oleh penghitungan rasio harga saham per laba (price to earnings ratio, P/E) dan harga saham per nilai buku (price to book ratio, P/B). Untuk ETF itu, KISI Asset Management membidik dana kelolaan sebesar Rp 250 miliar hingga akhir 2020.
Tahun depan, perseroan menargetkan total dana kelolaan reksa dana mencapai Rp 2 triliun, di mana Rp 1,2 triliun di antaranya akan berasal dari dana investasi grup perseroan yakni Grup Korea Investment Holdings.
Investasi dari kelompok usaha yang dapat mencapai Rp 1,2 triliun itu dinilai menunjukkan komitmen mendukung KISI Asset Management sebagai salah satu anak usaha karena dapat memberikan penghasilan sehingga dapat menjadi modal awal selagi mencari nasabah awal.
Selain menunjukkan komitmen mendukung anak perusahaan yang baru, dana investasi dari pihak afiliasi itu juga menunjukkan kepercayaan induk usahanya terhadap investasi di pasar modal Indonesia.
MI ini mendapatkan izin manajer investasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 23 Juli lalu.
Adapun pemegang saham utamanya yakni PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI) sudah berdiri di Tanah Air pada Juli 2018. Induk KISI, Korea Investment Holdings, mengakuisisi PT Danpac Sekuritas dan mengubah namanya.
KISI merupakan salah satu bagian dari grup Korea Investment Holdings, yang 75% sahamnya dimiliki oleh Korea Investment & Securities Co. Ltd (KIS).
KIS adalah perusahaan yang bergerak di bidang transaksi efek dan menjadi salah satu dari enam anak usaha yang juga mencerminkan lini bisnis dari kelompok usaha Korea Investment Holdings.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Musim gugur reksa dana
(irv/tas) Next Article Ini Tips Memilih Reksa Dana Agar Tak Terjebak MI "Nakal"
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular