Tips Investasi Saham

Anak Mau Masuk SD 3 Tahun Lagi, Saham-saham Ini Bisa Dilirik

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
29 October 2019 10:10
Merencanakan sesuatu seperti kebutuhan biaya masuk sekolah anak perlu disiasati secara matang agar biayanya menjadi lebih ringan.
Foto: Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Merencanakan sesuatu seperti kebutuhan biaya masuk sekolah anak perlu disiasati secara matang agar biayanya menjadi lebih ringan. Untuk itu berinvestasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Anggap saja seseorang dalam 3 tahun ke depan ingin membiayai kebutuhan anaknya yang akan masuk Sekolah Dasar (SD) dan memerlukan biaya sebesar Rp 10 juta
. Kebetulan sekali orang tersebut sudah mengenal instrumen saham dan sudah bertransaksi.

Ada baiknya kebutuhan tersebut direncanakan agar lebih ringan dan boleh dicoba ditempatkan pada instrumen saham, selain potensi kenaikan harganya, investor juga bisa mendapat keuntungan dari dividen atau pembagian keuntungan yang diperoleh investor (pemegang saham) dari laba bersih perusahaan tiap tahun.


Terdapat empat saham anggota Indeks LQ45 yang dipilih
Tim Riset CNBC Indonesia. Saham-saham tersebut memiliki likuiditas tinggi, kapitalisasi pasar besar, fundamental perusahaan yang baik, fluktuasi harga yang tidak terlalu tinggi dan memberikan kenaikan harga yang terbilang lumayan.

Guna mengukur fluktuasi harga, perlu dilihat nilai beta sahamnya. Beta merupakan indikator yang mengukur sensitivitas harga suatu saham terhadap pergerakan pasar keseluruhan atau IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). Nilai beta saham berikut diperoleh dari Pefindo Beta Stocks.


Deretan Saham Potensial 3 Tahun ke Depan:

NoNama SahamKode SahamKinerja 3 Tahun (%)Kapitalisasi (Rp Tr)Sensitivitas ke IHSG (beta)
1PT Bank Central Asia TbkBBCA1057640,91
2PT Bank Rakyat Indonesia TbkBBRI76,35211,37
3PT Charoen Pokphand Indonesia TbkCPIN70,71081,7
4PT Vale Indonesia TbkINCO38,1351,38
Sumber: BEI, Data diolah per 28 Oktober, sesi I


Bisa dibilang kinerja saham-saham pilihan di atas cukup baik karena mampu mengalahkan kinerja IHSG yang hanya bertumbuh 15,6% selama 3 tahun.

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) bahkan kinerjanya mencapai 105% atau hampir tujuh kali lipat kinerja IHSG.

Sedangkan kinerja terendah dibukukan oleh PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan kenaikan sebesar 38,1%. Jauh lebih baik dari IHSG maupun deposito yang imbal hasilnya kurang dari 20% selama 3 tahun.

Selain melihat beta saham, investor tentu saja perlu memperhatikan kinerja fundamental emiten yang akan dibeli sahamnya dalam jangka panjang. BBCA dan BBRI (PT Bank Rakyat Indonesia Tbk) dari sektor perbankan, sementara INCO dari pertambangan mineral. Adapun PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dari emiten pakan ternak dan poultry.

TIM RISET CNBC INDONESIA

 


(yam/tas) Next Article Mau Investasi Saham tapi Bingung? Ini Tips Memilih Sahamnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular