Strategi Sehatkan Jiwasraya: Undang Investor Hingga Obligasi

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
30 January 2019 20:09
Jiwasraya menunggak pencairan polis JS Saving Plan sebesar Rp 802 miliar sejak Oktober 2018.
Foto: Asuransi Jiwasraya (Detikcom/Ari Saputra)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, PT Asuransi Jiwasraya (Persero) akan menerbitkan obligasi dalam waktu dekat. Hal ini diputuskan guna memperkuat balance sheet dalam jangka panjang.

"Sebentar lagi yang akan dilakukan Jiwasraya adalah akan mengeluarkan obligasi jangka panjang. Tujuannya supaya Jiwasraya bisa investasi lebih banyak sehingga perkuat balance sheet-nya," kata Rini usai acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2018 di Jakarta, Rabu (30/1/2019).

Namun, saat ini dirinya belum bisa memastikan berapa nilai obligasi yang akan diterbitkan tersebut. Jumlah persisnya baru akan ditentukan pekan depan. Rini juga tidak menyebut kapan akan diterbitkannya. Ia hanya menyebut dalam waktu dekat.

Upaya lainnya yang dilakukan demi menyehatkan perusahaan asuransi yang terlilit gagal bayar itu, Rini melanjutkan, pihaknya juga sudah membuat anak usaha yang terdiri dari 4 perusahaan BUMN, yakni PT Pegadaian, PT Kereta Api Indonesia, PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN).

"Kita juga proses bentuk anak perusahaan agar bisa buat produk baru kerjasama dengan BUMN lain. Kan bisnisnya banyak ada PT KAI yang kostumer base-nya tertarik produk asuransi," ungkap Rini.

Di anak usaha yang baru dibentuk ini nantinya baru Kementerian BUMN akan mengundang investor asing untuk berinvestasi di Jiwasraya. "Di anak usaha itu kemungkinan kita undang investor asing," katanya.

Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi Kementerian BUMN, Gatot Trihargo mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menawarkan pihak asing manapun untuk. Pihaknya sedang menghitung valuasi dari masing-masing potensi dari 4 perusahaan BUMN itu.

"Belum, perlu bidding saja. Cari mana value yang paling menguntungkan , Mandiri Sekuritas nanti yang akan menyelesaikannya. Setelah tahu value-nya baru kita tawarkan ke asing," kata Gatot.

Selain itu, Kementerian BUMN juga turut mendorong pemegang polis produk JS saving plan untuk melakukan program perpanjangan waktu (roll over).




(roy/roy) Next Article '10 Tahun Akuntan Publik Tak Mampu Endus Masalah Jiwasraya'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular