Raup Rp 6,68 T, BPJS-TK Beri Hasil Pengembangan JHT 9,59%

Roy Franedya, CNBC Indonesia
28 March 2018 10:41
Dari hasil investasi BPJS-TK sebesar Rp 6,68 triliun menghasilkan margin 2,69%.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Strategi penempatan investasi yang dilakukan Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-TK) menghasilkan kinerja investasi yang menggembirakan. Per 28 Februari 2018, realisasi hasil investasi BPJS-TK mencapai Rp 6,68 triliun atau meningkat hampir dua kali hasil pengembangan di periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 3,44 triliun.

Dari hasil investasi tersebut BPJS-TK telah menghasilkan margin 2,69%. Dari pengelolaan investasi tersebut, BPJS Ketenagakerjaan memberikan hasil pengembangan Jaminan Hari Tua (JHT) periode Februari 2018 kepada peserta sebesar 9,59%. Hasil pengembangan tersebut lebih baik dari tingkat suku bunga counter rate deposito bank pemerintah periode yang sama.

"Kami selalu mengutamakan kepentingan peserta, setiap investasi yang dilakukan pasti telah melalui proses kajian fundamental, teknikal, manajemen risiko dan compliance yang komprehensif. Namun peserta juga harus memahami, hasil pengembangan dapat fluktuatif sesuai dengan kondisi pasar", ujar Utoh Deputi Direktur Bidang Humas dan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan, Irvansyah Utoh Banja dalam keterangan resmi perusahaan, Rabu (28/3/2018).

Per 28 Februari 2018, Total dana yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan saat ini sebesar Rp 324,9 Triliun. Sebesar 10% dana tersebut ditempatkan di deposito, surat utang 60%, saham 19%, reksa dana 10% dan investasi langsung 1%.

Dana kelolaan tersebut diinvestasikan pada berbagai segmentasi sektor, seperti: sektor keuangan, pertambangan, aneka industri, transportasi, dan infrastruktur.

Segmentasi penempatan pengelolaan dana pada instrumen terkait sektor infrastruktur per 28 Februari 2018 sebesar Rp 73,25 Triliun. Investasi ini bersifat tidak langsung, melalui instrumen surat utang (obligasi) dan saham. Dari jumlah tersebut, paling besar ditempatkan pada Surat Berharga Negara mencapai 45%, Obligasi dan Saham BUMN terkait sektor infrastruktur sebesar 55%.
(roy/roy) Next Article BPJS-TK Raup Rp 15,10 T di Semester I-2018, Naik 17,8%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular