
Hai Milenial, Ini Cara Siapkan Dana Darurat Bagi Keluarga
Arina Yulistara, CNBC Indonesia
26 March 2018 15:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Agar tak bebani akibat pengeluaran tak terduga, keluarga muda sangat disarankan untuk memiliki dana darurat. Dana darurat akan membuat kepala keluarga tak perlu merogok kantong pada kejadian tak terduga.
Praktisi keuangan syariah Murniati Mukhlisin, menganjurkan untuk menyisihkan dana yang bisa digunakan dalam keadaan darurat. Ia menganjurkan agar tidak menyiapkan dana darurat dalam bentuk fixed asset. Hal ini dikarenakan saat sesuatu terjadi di waktu tak terduga maka akan sulit mencairkan dana tersebut.
"Jangan juga begitu fixed, pokoknya jangan sulit dikeluarkan. Emergency money jangan di deposito setahun, bagusnya di rekening tapi jangan ada ATM," tegas Ani ketika berbincang dengan CNBC Indonesia di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan.
Menurut Ani, dana darurat paling tepat memang disiapkan dalam bentuk tabungan. Hanya saja ATM untuk tabungan dana darurat dilarang keras di bawa berpergian. Simpan saja dalam lemari agar tidak terpakai.
Soal jumlah uang darurat, wanita yang mengambil gelar doktornya di Universitas Glasgow, Skotlandia, Inggris itu mengatakan bahwa dana talangan idealnya enam kali gaji pokok atau rata-rata penghasilan setiap bulan. Untuk penyisihan setiap bulan bisa dilakukan berdasarkan kesanggupan.
Uang darurat wajib disiapkan untuk menalangi hal-hal yang terjadi tanpa direncanakan, seperti bayar rumah sakit atau persiapan bila pasangan mendadak berhenti kerja. Dengan uang tersebut, kebutuhan keluarga masih bisa terpenuhi untuk waktu dekat.
"Misalnya gaji kita Rp 3 juta berarti dikali enam jadi Rp 18 juta. Setiap bulan terserah semampunya karena itu nggak ada standarnya. Setelah terkumpul Rp 18 juta, stop saja dan kita mulai berinvestasi yang lain. Saya sarankan sih 20% dari gaji," tambahnya.
(roy/roy) Next Article Ini Cara Siapkan Dana Darurat, Sudah Tahu?
Praktisi keuangan syariah Murniati Mukhlisin, menganjurkan untuk menyisihkan dana yang bisa digunakan dalam keadaan darurat. Ia menganjurkan agar tidak menyiapkan dana darurat dalam bentuk fixed asset. Hal ini dikarenakan saat sesuatu terjadi di waktu tak terduga maka akan sulit mencairkan dana tersebut.
Soal jumlah uang darurat, wanita yang mengambil gelar doktornya di Universitas Glasgow, Skotlandia, Inggris itu mengatakan bahwa dana talangan idealnya enam kali gaji pokok atau rata-rata penghasilan setiap bulan. Untuk penyisihan setiap bulan bisa dilakukan berdasarkan kesanggupan.
Uang darurat wajib disiapkan untuk menalangi hal-hal yang terjadi tanpa direncanakan, seperti bayar rumah sakit atau persiapan bila pasangan mendadak berhenti kerja. Dengan uang tersebut, kebutuhan keluarga masih bisa terpenuhi untuk waktu dekat.
"Misalnya gaji kita Rp 3 juta berarti dikali enam jadi Rp 18 juta. Setiap bulan terserah semampunya karena itu nggak ada standarnya. Setelah terkumpul Rp 18 juta, stop saja dan kita mulai berinvestasi yang lain. Saya sarankan sih 20% dari gaji," tambahnya.
(roy/roy) Next Article Ini Cara Siapkan Dana Darurat, Sudah Tahu?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular