Startup

Masuk Filipina, Go-Jek Berduet dengan Konglomerat Ayala Corp?

Wangi Sinintya, CNBC Indonesia
04 March 2019 21:21
Konglomerat Filipina, Ayala Corp sedang berusaha masuk ke bisnis berbagi tumpangan (ride-hailing) dengan berinvetasi di Go-Jek.
Foto: REUTERS/Darren Whiteside
Jakarta, CNBC Indonesia - Konglomerat Filipina, Ayala Corp sedang berusaha masuk ke bisnis berbagi tumpangan (ride-hailing) dengan berinvetasi di Go-Jek. Bila kerja sama terwujud akan memuluskan rencana Go-Jek masuk Filipina dan bersaing dengan Grab Holdings.

Go-Jek dan konglomerat tertua di Filipina ini sedang dalam pembicaraan untuk menghadirkan persaingan di jalan-jalan Manila yang macet, kata dua orang yang terlibat dalam diskusi itu, The Star Online melaporkan mengutip laporan Bloomberg News, Senin (4/3/2019).

Head Corporate Comunication Ayala Corp, Yla Alcantara tidak segera merespons panggilan telepon dan pesan teks yang disampaikan Bloomberg News. Seorang perwakilan Go-Jek juga menolak berkomentar.

Go-Jek sedang menunggu persetujuan regulator untuk masuk pasar Filipina setelah sebelumnya ekspansi Go-Jek ke Filipina terhalang aturan kepemilikan asing di bisnis transportasi.



Filipina memasukkan ride-hailing sebagai angkutan umum sehingga perusahaan yang beroperasi harus tunduk pada aturan yang mensyaratkan kepemilikan domestik minimal 60%.


Go-Jek masuk Filipina menggunakan perusahaan bernama Velox Filipina, yang dalam laporan pendirian 99% saham dimiliki South-East Asia Holdings yang merupakan badan hukum Singapura, Rappler melaporkan.

Jika kesepakatan ini rampung, maka akan jadi ekspansi kedua Ayala Corp di bidang perusahaan teknologi. Sebelumnya Ayala Corp telah membeli saham di unit Zalora Filipina. Layanan toko online ini dipasangkan dengan platform logistik Entrego.

Masuk Filipina, Go-Jek Gandeng Konglomerat Ayala Corp?Mitra driver Go-Jek (Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Bila jadi diperbolehkan masuk, Go-Jek akan menggarap pasar Filipina yang memiliki populasi anak muda yang tinggi tetapi tersandera infrastruktur digital yang buruk. Go-Jek juga akan mendisrupsi pasar Grab. Saat ini, Grab menguasai 90% saham transportasi online Filipina.

Pada Januari lalu, Techcruch melaporkan Go-Jek telah mengakuisisi perusahaan teknologi finansial (fintech) Coins.ph asal Filipina sebesar US$72 juta atau setara dengan Rp1 triliun. Langkah akuisisi ini merupakan salah satu strategi Gojek di tengah-tengah mandeknya ekspansi layanan ride-hailing di Filipina.

Saksikan video tentang persaingan taksi online merebut pasar Asia Tenggara di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]


(roy/roy) Next Article Terus Bermunculan Startup Online Food & Grocery

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular