Startup

"65% Startup Gagal Karena Masalah Internal"

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
01 August 2018 19:12
65% startup gagal karena masalah dalam tim, entah ada cekcok di antara pendirinya atau masalah lainnya.
Foto: Freepik
Jakarta, CNBC Indonesia - Tumbuh besar menjadi startup dengan valuasi di atas US$ 1 miliar tentu menjadi impian semua perusahaan teknologi rintisan (startup company). Sampai saat ini, hanya ada empat startup asal Indonesia yang sudah mengemban status unicorn, yakni Tokopedia, Bukalapak, Go-Jek, dan Traveloka.

Head of Startup Relations Digitaraya, Alyssa Maharani mengungkapkan sebanyak 65% startup company gagal tumbuh besar karena permasalahan dalam tim.

"65% startup gagal karena masalah dalam tim, entah ada cekcok di antara pendirinya atau masalah lainnya," ujar Alyssa di gedung Menara by Kibar, Rabu (1/8/2018).

Inilah yang mendasari Digitaraya membuat program akselerasi startup, bekerja sama dengan Google Developers Launchpad. Fase pertama dari program ini telah menghasilkan delapan startup terpilih dari 120 startup yang mendaftar.

Melalui program ini, Digitaraya dan Google mengajarkan leadership dan management skill bagi kedelapan startup terpilih.

"Ini sangat penting karena orang-orang memulainya sebagai proyek sampingan, tidak expect suatu saat akan manage, menggaji, atau memecat orang. Para pendiri startup kadang kagok juga untuk mengambil keputusan seperti ini. Jadi management skill sangat penting," jelas Alyssa.

Selain itu, Alyssa menekankan bahwa hal terpenting lainnya yang dibutuhkan startup justru adalah mentoring dan koneksi, bukan pembiayaan (funding). 

"Funding penting, tapi bukan nomor satu dan dua yang bisa membawa mereka ke next level, yang paling berharga untuk mereka," tambahnya.

Adapun kedelapan startup tersebut adalah:
  1. Arkademy (pendidikan), platform yang bertujuan meningkatkan kapabilitas siswa SMK teknologi informasi untuk memenuhi standar industri.
  2. Modal Rakyat (fintech), platform penyedia pinjaman peer-to-peer (P2P lending) untuk pasar pedesaan melalui agen.
  3. Reblood (kesehatan), aplikasi platform donor darah bagi milenial dan pengguna seluler.
  4. Neurosensum (IT), platform penelitian konsumen (consumer research) berbasis teknologi dalam neurosains dan analisis sensori.
  5. KiniBisa (pendidikan), situs yang menyediakan materi dan informasi pendidikan berkualitas, untuk mewujudkan generasi yang kompeten.
  6. Riliv (kesehatan), aplikasi messenger antara seseorang dengan psikolog yang akan membantu mereka menemukan solusi terhadap masalah. kehidupan.
  7. Gelora Olahraga Asia (IT), platform untuk menemukan lokasi dan teman berolahraga.
  8. Expedito (logistik), platform pengiriman luar negeri dengan dukungan kurir ekspres terbaik di dunia.

(roy/roy) Next Article 4 Langkah Awal Mendirikan Startup

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular