Raja Batu Bara RI: Kiki Barki Pemain Senior di Batu Bara

Jakarta, CNBC Indonesia - Di Vietnam Utara terdapat pertambangan batu bara. Pada 1993, di kawasan itu terdapat sebuah perusahaan dari Indonesia yang beroperasi di sana, namanya PT Vietmindo Energitama. Politisi Pramono Anung Wibowo pernah menjadi direktur operasional di dalam perusahaan yang beroperasi di negara sosialis itu.
"Sofyan (Wanandi) salah satu pemegang saham Vietmindo, sementara saya mewakili pemegang saham yang lain, yaitu Kiki Barki," aku Pramono Anung dalam Sofjan Wanandi Aktivis Sejati (2011:213) yang disusun oleh Abun Sanda. Sofjan Wanandi menurut Anung memperkenalkan Kiki Barki pada seorang perempuan yang kemudian menjadi istri Kiki Barki.
Kiki Barki Makmur alias Ji Qihui pada 1988 sudah mendirikan Tanito Harum bergiat dalam penambangan batu bara. Marsekal Madya Ginandjar Kartasasmita adalah Menteri Pertambangan dan Energi ketika Kiki Barki mendirikan Tanito Harum itu.
Presiden RI kala itu Soeharto dan Wakil Presiden dijabat Sudharmono. Ketika baru jadi menteri, Ginanjar mengunjungi pertambangan yang dikelola Tanito Harum itu. Kala itu perusahaan batubara milik orang Indonesia tak sebanyak sekarang.
"Pemilik Tanito Harum, Kiki Barki, adalah seorang totok Tionghoa yang berbicara bahasa Mandarin lebih baik daripada Bahasa Indonesia Saya diberitahu bahwa dia telah belajar dan tinggal di Tiongkok selama lebih dari 10 tahun dan baru saja kembali ke Indonesia," aku Ginandjar Kartasasmita dalam Managing Indonesia's Transformation An Oral History (2013:84).
Kiki Barki, menurut catatan Leo Suryadinata dalam Prominent Indonesian Chinese Biographical Sketches (2015:13) kelahiran Bandung 1939 dan berasal dari keluarga Hokcia (Fukien).
Dia pernah belajar di sekolah menengah Tionghoa di Bandung. Dia kemudian Beijing dan meluluskan sekolah menengahnya di sana. Di Beijing dia kemudian belajar di sebuah akademi pertambangan. Setelah lulus dari akademi pertambangan itu dia kembali ke Bandung.
Kiki Barki tak langsung berbisnis tambang ketika dia kembali ke Indonesia. Sebelum mendirikan Tanito Harum, Kiki sempat membantu bisnis tekstil, hotel dan perbankan milik ayahnya.
Kiki Barki tampaknya lebih cocok dalam mantap batubara. Ketika bisnis batubara menggeliat di Kalimantan setelah tahun 2000, Kiki sudah menjadi pemain yang cukup berpengalaman di bidang tambang.
Kiki Barki menguasai 79,79% saham PT Harum Energy Tbk (HRUM), yang berdiri sejak 1995. Usaha perusahaan itu adalah pertambangan batu bara dan kegiatan logistik berlokasi di Kalimantan Timur.
Batu bara menjadi komoditas yang membuat Kiki Barki kaya raya, terutama ketika harganya sedang bergerak naik seperti sekarang. Ketika harganya sedang turun, bisnis batubara Kiki mau tak mau harus tiarap.
Majalah Forbes 2021 mencatat Kiki Barki sebagai orang terkaya nomor 27 di Indonesia dengan total kekayaan mencapai US$ 1,6 miliar atau setara dengan Rp 23,04 triliun pada tahun 2021. Kiki sempat absen dalam daftar orang terkaya Forbes dan muncul lagi setelah kebangkitan kembali harga batu bara.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pmt/pmt)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Raja Batu Bara RI: Edwin Soeryadjaya Besar Bersama Batu Bara!