CNBC Insight

Raja Batu Bara RI: Boy Thohir Pegang 'Raksasa' Batu Bara RI

Petrik, CNBC Indonesia
14 March 2022 11:52
cover Insight/ Garibaldi Thohir
Foto: cover Insight/ Garibaldi Thohir/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha-pengusaha Indonesia banyak yang sukses dari bisnis batu bara. Salah satu yang menonjol adalah Garibaldi alias Boy Thohir. Proses Boy Thohir terjun jadi pengusaha batu bara melalui proses panjang, termasuk dari perjalanannya dari Astra.

Astra International tak hanya membuat William Soeryadjaya menjadi kaya, tapi juga mendidik beberapa profesional yang bekerja di dalamnya menjadi pengusaha besar. Teddy Rachmat, keponakan William Soeryadjaya dan juga Teddy Thohir di antara mantan pegawai Astra yang berhasil dalam bidang usahanya sendiri setelah dari Astra.

Sebelum di Astra, Teddy Thohir alias Mochamad Thohir bin Abdul Halik yang kelahiran 1935 itu, pernah bekerja di Union Carbide. Teguh Sri Pambudi dan Harmanto Edy Djatmiko dalam Man of Honor: Kehidupan, Semangat, dan Kearifan William Soeryadjaya (2012:87) menyebut Teddy pernah memimpin pabrik yang memproduksi baterai Eveready dan mundur setelah seorang kolonel ditempatkan memimpin perusahaan tersebut. Selama di Astra, satu persatu anak Teddy, yaitu Garibaldi alias Boy, Rika dan Erick Thohir lahir.

Ketika anak-anaknya itu masih kecil, pada 1978, Teddy Thohir mendirikan PT Trinugraha Thohir (TNT) Group. Perusahaan itu beranak banyak anak perusahaan dan belakangan dipimpin oleh Boy Thohir setelah Teddy Thohir mundur dan tutup usia 2016. Sementara itu Erick terlibat dalam Mahaka Group sebelum menjadi Menteri BUMN.

Garibaldi alias Boy termasuk anak mantan karyawan tinggi Astra yang terus berhubungan dengan keluarga pendiri Astra. Ekuslie Goestiandi & Berny Gomulya dalam T.P. Rachmat on Excellence (2018:314) menyebut Garibaldi alias Boy bersama Benny Subianto, Edwin Soeryadjaya, Sandiaga Uno dan Teddy Rachmat bergabung dalam mengambil alih Adaro dari pemilik lama pada tahun 2005. 

Teddy Rachmat adalah kawan lama ayahnya di Astra. Edwin Soeryadjaya sendiri adalah anak dari William Soeryadjaya yang pernah menjadi bos ayah Boy di masa lalu. Sandiaga Uno adalah kawan Erick ketika kuliah di Amerika Serikat.

Adaro Energy adalah adalah perusahaan batu bara yang cukup besar di Indonesia saat ini. Batu bara adalah sebuah bisnis yang menggiurkan. Meski harga batu bara sempat turun tapi batu bara menapaki kejayaannya.

Di Adaro Energy, Boy menjadi Presiden Direktur. Bisnis batu bara ikut memperkaya Boy Thohir. Adaro bukan perusahaan batubara pertama bagi Boy. Pada 1992, Boy bergelut dalam PT. Allied Indo Coal di Sawah Lunto Sumatra Barat.

TNT Group ikut memiliki saham di beberapa perusahaan yang cukup bonafit di Indonesia. Di antaranya PT Adi Boga Cipta yang memegang restoran all you can eat ala Jepang Hanamasa, PT Bumi Persada Putra yang mengurusi perumahan Permata Arcadia, dan PT Adaro Energy Tbk (Adaro) di bidang batubara.

Di bidang komunikasi, TNT Group ikut punya saham di PT Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia) yang belakangan dimerger dalam PT PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison). Hingga Boy Thohir punya 10% saham di Indosat, yang merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi penting di Indonesia.

Boy Thohir dan keluarganya, termasuk dalam daftar orang terkaya Indonesia. Seperti juga kolega ayahnya Teddy Permadi Rachmat. Majalah Forbes menyebut dirinya dalam urutan ke-17 dalam deretan 50 Orang Terkaya Indonesia 2021 dengan jumlah kekayaan US$ 2,6 miliar.

TIM RISET CNBC INDONESIA

 


(pmt/pmt)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Raja Batu Bara RI: Haji Isam, 'Raksasa' Batu Bara Kalimantan

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular