CNBC Insight

Raja Batu Bara RI: TP Rachmat dari Astra Nyebur ke Batu Bara

Petrik, CNBC Indonesia
14 March 2022 14:25
cover Insight/ TP Rachmat
Foto: cover Insight/ TP Rachmat/Aristya RAhadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Oei Giok Eng masih terhitung keponakan dari Tjia Kian-Liong alias William Soeryadjaya yang membesarkan PT Astra International Tbk. Oei Giok Eng yang kelahiran 5 Desember 1943 dan pernah kuliah di Institut Teknologi Bandung ini memulai karier di Astra sejak 1968 sebagai sales.

Pada 1972, Oei Giok Eng yang dikenal sebagai Theodore Permadi Rachmat (TP Rachmat) pernah ditempatkan di manajemen United Tractors, anak perusahaan Astra dan pernah pula dia menjadi Presiden Direktur PT Astra International Tbk. Astra sendiri tak abadi bagi Teddy alias Theodore Permadi Rachmat, bahkan bagi pamannya sendiri, setelah Astra dijual pasca Bank Summa bermasalah.

"Setelah pensiun dari Astra, Teddy membesarkan bisnis yang dirintisnya sejak masih sebagai profesional. Di bawah payung Group Triputra, Teddy menggarap bisnis batu bara, agro industri, manufaktur dan dealership motor," tulis Man of Honor: Kehidupan, Semangat, dan Kearifan William Soeryadjaya (2012:334-335) yang disusun Teguh Sri Pambudi dan Harmanto Edy Djatmiko. Triputra Group berdiri pada 1998.

Teddy Rachmat adalah pendiri Adira Finance pada 1991 dan bertahun-tahun jadi pemilik. Adira Finance adalah perusahaan pembiayaan pembelian sepeda motor. Seiring berjalannya waktu, setelah pemerintahan Soeharto berakhir bisnis batu bara menggeliat. Di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pertambangan batubara di Kalimantan banyak dibuka. 

Teddy Rachmat pun mantap bisnis batu bara dan menjadikannya sebagai prioritas dalam bisnisnya. Kehadiran Teddy Rachmat dalam bisnis batubara pasca tahun 2000 bukan hal aneh. United Tractors yang pernah dipimpinnya, pada 1989 telah PT Pamapersada Nusantara (PAMA) yang yang menjadi kontraktor penambangan. Teddy Rachmat terlibat dalam PAMA.

"Batu bara kemudian menjadi pilihan karena harganya yang lebih kompetitif lain seperti minyak bumi. Tingginya permintaan akan batubara yang membuat harga komoditas ini relatif terjaga," tulis Ekuslie Goestiandi & Berny Gomulya dalam T.P. Rachmat on Excellence (2018:313). Hingga perusahaan Adira Finance dijualnya.

Langkah terbesar Teddy Rachmat dalam bisnis batu bara adalah keterlibatannya dalam PT Adaro Energy. "Baru pada 2005, lima investor yaitu Garibaldi, Benny Subianto, Edwin Soeryadjaya, Sandiaga Uno da Teddy Rachmat bergabung dalam mengambil alih Adaro dari pemilik lama," tulis tulis Ekuslie Goestiandi & Berny Gomulya (2018:314). Keterlibatan Teddy di sana karena membeli sebagian saham dari sepupunya, Edwin Soeryadjaya.

Di Adaro Energy, dirinya adalah Wakil Presiden Komisaris, dan dirinya bukan pemegang saham terbesar. Namun perusahaan batu bara itu ikut membuatnya kaya. Forbes menyebut nama Theodore Rachmat salah satu dari 50 Orang Terkaya Indonesia 2021, dalam urutan 15 dan dengan jumlah kekayaan US$ 3,3 miliar. 

TIM RISET CNBC INDONESIA

 


(pmt/pmt)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Raja Batu Bara RI: Edwin Soeryadjaya Besar Bersama Batu Bara!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular