CNBC Indonesia Economic Update

Sandi Uno Bicara Pemulihan Pariwisata Hingga Work From Bali

Yuni astutik, CNBC Indonesia
16 July 2021 14:10
Instagram @sandiuno
Foto: Sandiaga Uno (Instagram @sandiuno)

Bisa diceritakan perkembangan program Work From Bali (WFB). Seperti apa efektivitasnya untuk membangkitkan pariwisata di Pulau Dewata?
WFB kami cetuskan saat awal kuartal I di mana kami melihat bahwa kunjungan wisatawan nusantara yang menjadi andalan selagi perbatasan masih ketat, waktu saat itu kunjungan wisatawan nusantara 2.000 per hari.

Kita melakukan bahwa bukan hanya kita berkunjung tapi kita harus berkegiatan, kita harus melakukan aktivitas di Bali dengan jangka waktu yang lebih panjang. Karena saya melihat begitu beratnya sentra-sentra ekonomi kreatif, UMKM-UMKM, masyarakat pramuwisata yang kehilangan pekerjaan.

Oleh karena itu, WFB kita canangkan oleh Kemenparekraf di awal kuartal I dan saya mulai berkantor di Bali. Alhamdulillah, sebelum PPKM Darurat ini, di bulan Juni-Juli sudah mencapai kunjungan wisatawan nusantara per hari itu ada di level 8.000-10.000, berarti naik 4-5 kali lipat.

Oleh karena itu, WFB menjadi satu kebijakan yang sangat efektif dalam meningkatkan wisatawan nusantara untuk menopang sementara wisatawan mancanegara belum datang dan kita juga mendapat sambutan yang baik dari Kemenko Marves yang mencanangkan WFB juga oleh beberapa K/L.

Dan yang menarik bahwa bisa meningkatkan hunian hotel dan juga mulai mengurangi kontraksi ekonomi di Bali dari -12% di kuartal IV ke -9% di kuartal I tahun ini.

Nah tentunya sekarang dengan PPKM Darurat, WFB on stand by kita hentikan sementara, kita menunggu sampai PPKM Darurat selesai. Setelah PPKM Darurat selesai, kita akan lanjutkan lagi program WFB yang terbukti sangat efektif dan tidak menjadi pemicu penularan Covid-19. Karena peningkatan Covid-19 di Bali dipicu oleh varian delta dan juga tentunya setelah kita lihat datanya di Satgas Covid-19, banyak yang dimulai kasus-kasus ini dari komunitas.

Bisa disebutkan destinasi pariwisata yang menjadi prioritas pemulihan di mana saja?
Kita lihat bahwa destinasi-destinasi wisata yang kita hadirkan baik itu di Danau Toba maupun Borobodur, dan juga ada Mandalika yang akan menjadi host dari pada perhelatan World Super Bike dan MotoGP, juga ada Labuan Bajo yang kita targetkan untuk side event di G20 tahun depan dan pertemuan tingkat tinggi ASEAN di mana kita akan mengambil keketuaan dari G20 dan ASEAN di tahun depan dan juga Likupang.

Dan yang menarik, buat teman-teman di CNBC, dan ini lagi breaking sekarang, 1st time you hear dari kami di CNBC, yaitu kita baru saja mengikuti penandatanganan daripada konsorsium investor Indonesia yang dipimpin Pak Tiko (Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo) dengan Paramount Park and Resort. Di mana beberapa kegiatan pariwisata ini menunjukkan jika dilakukan dengan penuh fokus pada quality dan sustainability banyak investor yang masih tertarik.

Saya diundang pada penandatangan yang baru berlangsung di Los Angeles baru saja. Jadi ini adalah kesiapan-kesiapan kita. Saya juga mendorong agar destinasi wisata yang sekarang kita siapkan itu melakukan refocusing dan realokasi dari sumber daya yang selama ini menggunakan sumber daya fosil, menggunakan sumber daya baru dan terbarukan dan menerapkan carbon calculator. Sehingga mereka tidak menjadi penyumbang daripada emisi karbon.

Kedua, pengelolaan sampah. Kita ingin destinasi wisata ini akan menerapkan pengelolaan sampah yang net zero waste atau circular economy.

Ketiga, penggunaan air. Ini sekarang yang juga lagi kita dorong. Agar lokasi-lokasi pariwisata prioritas di tengah pandemi, yaitu Bali, Jakarta, dan 5 destinasi pariwisata superprioritas bisa menghasilkan satu pengalaman baru di mana kalau berwisata itu kita tidak menyumbangkan ke climate change isu atau global warming. Ini merupakan satu pendekatan yang menurut saya akan mengubah pendekatan pariwisata berbasis kuantitas dan angka-angka jutaan.

Karena ke depan pariwisata ini akan smaller in size tapi higher in quality. Jadi kualitasnya meningkat tapi memang jumlahnya yang lebih sedikit dan nilainya akan lebih terutama dari segi pengalaman untuk memastikan kita tidak menjadi kegiatan yang negatif terhadap keramahan lingkungan. Jadi lokasi-lokasi pariwisata ini akan kita dukung.

Capaian dan target kinerja dari Kemenparekraf di 2021. Ada gambaran juga mungkin lima tahun ke depan?
Pertama Covid-19 memaksa kita untuk meningkatkan kemampuan kita berinovasi, beradaptasi dan berkolaborasi. Kita harus mampu mentransformasikan 34 juta pelaku sektor parekraf ini masuk ke era digital economy dan juga mengakselerasi proses digitalisasinya. Jadi bukan hanya berjualan produk-produk online, tapi menciptakan konten-konten secara kreatif dan ada dalam ekosistem ekonomi digital termasuk 13 subsektor pariwisata.

Kami menargetkan kontribusi sektor pariwisata 5%-7% dalam 5 tahun ke depan dan sektor ekonomi kreatif 11%-12%
sehingga total kontribusi sektor parekraf dalam 5-10 tahun ke depan mencapai 20% dan kita menambah lapangan kerja sampai di angka 40 juta sampai 45 juta dengan lapangan kerja yang baru dan kualitas.

Target devisa yang kita kejar juga kita harapkan kita bisa ke nomor 2 setelah migas. Dan pada satu titik kami yakin pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi the biggest contributor to the Indonesian economy.

(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular