
Tiga Orang Terkaya Indonesia yang Sukses 'Jualan Makanan'!

Jogi Hendra Atmadja
![]() |
Pengusaha dan pemilik kelompok usaha Mayora Group Jogi Hendra Atmadja adalah orang terkaya nomor tujuh di Indonesia berdasarkan perhitungan Majalah Forbes.
Nilai kekayaan Jogi Hendra, menurut hitungan Forbes, mencapai US$ 4,3 miliar atau setara Rp 60,47 triliun (kurs Rp 14.060/US$) di 2020.
Harta kekayaan itu diperoleh dari usaha makanan minuman seperti merek Kopiko, Roma, Danisa dan sejumlah merek lainnya, yang diproduksi oleh PT Mayora Indah Tbk (MYOR).
Mayora awalnya merupakan pembuat biskuit rumahan pada 1948 dan secara resmi berdiri menjadi kelompok usaha Mayora pada 1977.
Produk-produk mayora sudah merambah di hampir 90 negara. Kelompok usaha ini mempekerjakan setidaknya 30.000 karyawan.
Husain Djojonegoro
Husain memiliki kekayaan US$ 1,32 miliar atau setara dengan Rp 18 triliun. Ia merupakan orang terkaya di Indonesia pada posisi ke-23.
Almarhum ayah Husain Djojonegoro, Chandra dan pamannya, Chu Sok Sam, memulai Orang Tua Group pada tahun 1948 menjual anggur herbal.
Sekarang dikelola dan dimiliki oleh Husain dan dua saudara lelakinya, kelompok ini dikenal dengan produk makanan dan minumannya.
Husain dan adiknya Pudjiono mengelola Grup ABC, yang membuat baterai ABC, minuman energi Kratingdaeng, dan minuman kesehatan ANDA. Saudaranya Hamid mengelola kelompok barang-barang konsumennya, yang memperkenalkan merek-merek baru seperti teh rasa Vit-Amin, wafer Chizmill dan minuman herbal Jagak.
Eddy KatuariĀ
![]() |
Eddy Katuari memiliki kekayaan US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 14 triliun dan menjadikannya orang terkaya nomor 31 di Indonesia.
Eddy William Katuari nama lengkapnya. Pria ini adalah bos dari Wings Group yang memproduksi sabun colek bernama Wings Biru.
Wings Group adalah sebuah perusahaan yang memproduksi kebutuhan rumah tangga, consumer goods dan produk kesehatan. Wings Group memproduksi sabun colek, deterjen hingga mie instan yakni Mie Sedaap.
Perusahaan keluarga ini awalnya didirikan oleh Ferdinand Katuari dan Harjo Sutanto pada 1948 di Surabaya, bernama Fa Wings. Saat itu usahanya adalah membuat sabun batangan di rumah.
Bahan yang digunakan adalah campuran dari minyak kelapa dan Soda Abu. Wings Group juga memproduksi sabun Giv, sabun Nuvo, Daia dan So Klin Pewangi.
Saat ini Wings telah menjadi perusahaan besar yang mengekspor produk-produknya ke seluruh dunia sejak berdiri 60 tahun yang lalu di Jawa Timur.
[Gambas:Video CNBC]