
Bisnis Lain Gulung Tikar, Apotek ini Justru Tambah Pegawai
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
20 April 2020 13:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor yang terpukul oleh pandemi COVID-19. Pemilik UMKM dituntut harus kreatif di tengah kondisi seperti saat ini.
Meski begitu, ada beberapa usaha yang justru menuai untung, salah satunya adalah sebuah apotek yang berlokasi di Surabaya Barat. Apotek E-Medica yang telah berdiri sejak 2012 ini terlihat banyak dikunjungi oleh GrabExpress untuk membawa paket berisi obat dan produk kesehatan lainnya.
Ratno Sanjoko adalah pemilik apotek E-Medica yang mengaku selama pandemi COVID-19 beberapa usahanya yang lain menjadi lesu bahkan harus menutup sementara beberapa usahanya yang bergerak di bidang jasa.
"Memang selama pandemi ini beberapa usaha saya harus saya tutup sementara, tapi hal tersebut tidak mematahkan semangat saya. Karena saya yakin dibalik ini pasti ada yang bisa kita petik. Para karyawan saya perbantukan di apotek," ujarnya mengutip situs resmi Grab, Senin (20/4/2020).
Apotek yang dia miliki bahkan mencatat kenaikan 60% karena banyak masyarakat yang mulai sadar akan kesehatan dan kebersihan diri mereka. Dia juga mengatakan, adanya kenaikan pesanan pelanggan secara online melalui GrabExpress, apalagi dia mengaku terbantu dengan fitur Nalangin oleh GrabExpress.
Fitur ini memungkinkan pengguna untuk meminta mitra pengantaran GrabExpress untuk membeli barang dengan nominal maksimal Rp 200.000. Setelah barang diantar, pelanggan dapat mengganti uang mitra pengemudi secara tunai atau melalui OVO.
Adapun peningkatan pembelian adalah untuk produk seperti suplemen, masker, vitamin dan hand sanitizer. Pembelian tersebut terutama melalui aplikasi.
"Biasanya pesanan melalui GrabExpress cuma tiga kali sehari, tetapi sekarang jadi bisa hampir setiap jam. Banyak pelanggan yang tidak mau keluar rumah untuk membeli barang-barang, obat atau vitamin sehingga banyak yang menggunakan GrabExpress untuk membeli dan mengirim," kata Ratno.
Bahkan, saat banyak usaha lainnya mengalami kondisi sulit hingga gulung tikar, Ratno justru menambah tenaga kerja lepas di apoteknya karena pegawai yang ada lumayan kewalahan dalam mengurusi pesanan yang masuk.
"Saya punya pendirian bahwa sebaik-baiknya manusia, adalah manusia yang bermanfaat bagi orang banyak dimana salah satunya saya wujudkan dengan menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang sekitar saya," ujarnya.
Informasi saja, berdasarkan catatan, layanan GrabExpress mengalami peningkatan pengiriman yang dilakukan oleh social seller sebanyak 40%. Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi mengatakan, masa sulit seperti saat ini, Grab sadar bahwa berhenti berusaha bukalah jawaban.
"Oleh karena itu saya sangat kagum melihat semangat yang dimiliki oleh para pegiat UMKM di Indonesia yang terus melanjutkan bisnisnya bukan hanya untuk mereka sendiri tapi juga untuk orang lain," ujarnya.
Dengan semangat itu, menurutnya pemilik usaha bisa beradaptasi dengan situasi ini dan menjaga roda perekonomian Indonesia terus berputar agar bisa mengembalikan kestabilan ekonomi nantinya setelah pandemi ini berlalu. Grab juga berterima kasih kepada seluruh mitra pengantaran GrabExpress yang masih berjuang di garda terdepan untuk membantu para pegiat UMKM di seluruh Indonesia dapat terus menjalankan bisnis mereka.
"Mari kita bekerja sama untuk melawan pandemi COVID-19 ini serta selalu jaga kesehatan dan keamanan bersama," pungkasnya.
Meski begitu, ada beberapa usaha yang justru menuai untung, salah satunya adalah sebuah apotek yang berlokasi di Surabaya Barat. Apotek E-Medica yang telah berdiri sejak 2012 ini terlihat banyak dikunjungi oleh GrabExpress untuk membawa paket berisi obat dan produk kesehatan lainnya.
Ratno Sanjoko adalah pemilik apotek E-Medica yang mengaku selama pandemi COVID-19 beberapa usahanya yang lain menjadi lesu bahkan harus menutup sementara beberapa usahanya yang bergerak di bidang jasa.
Apotek yang dia miliki bahkan mencatat kenaikan 60% karena banyak masyarakat yang mulai sadar akan kesehatan dan kebersihan diri mereka. Dia juga mengatakan, adanya kenaikan pesanan pelanggan secara online melalui GrabExpress, apalagi dia mengaku terbantu dengan fitur Nalangin oleh GrabExpress.
Fitur ini memungkinkan pengguna untuk meminta mitra pengantaran GrabExpress untuk membeli barang dengan nominal maksimal Rp 200.000. Setelah barang diantar, pelanggan dapat mengganti uang mitra pengemudi secara tunai atau melalui OVO.
Adapun peningkatan pembelian adalah untuk produk seperti suplemen, masker, vitamin dan hand sanitizer. Pembelian tersebut terutama melalui aplikasi.
"Biasanya pesanan melalui GrabExpress cuma tiga kali sehari, tetapi sekarang jadi bisa hampir setiap jam. Banyak pelanggan yang tidak mau keluar rumah untuk membeli barang-barang, obat atau vitamin sehingga banyak yang menggunakan GrabExpress untuk membeli dan mengirim," kata Ratno.
Bahkan, saat banyak usaha lainnya mengalami kondisi sulit hingga gulung tikar, Ratno justru menambah tenaga kerja lepas di apoteknya karena pegawai yang ada lumayan kewalahan dalam mengurusi pesanan yang masuk.
"Saya punya pendirian bahwa sebaik-baiknya manusia, adalah manusia yang bermanfaat bagi orang banyak dimana salah satunya saya wujudkan dengan menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang sekitar saya," ujarnya.
Informasi saja, berdasarkan catatan, layanan GrabExpress mengalami peningkatan pengiriman yang dilakukan oleh social seller sebanyak 40%. Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi mengatakan, masa sulit seperti saat ini, Grab sadar bahwa berhenti berusaha bukalah jawaban.
"Oleh karena itu saya sangat kagum melihat semangat yang dimiliki oleh para pegiat UMKM di Indonesia yang terus melanjutkan bisnisnya bukan hanya untuk mereka sendiri tapi juga untuk orang lain," ujarnya.
Dengan semangat itu, menurutnya pemilik usaha bisa beradaptasi dengan situasi ini dan menjaga roda perekonomian Indonesia terus berputar agar bisa mengembalikan kestabilan ekonomi nantinya setelah pandemi ini berlalu. Grab juga berterima kasih kepada seluruh mitra pengantaran GrabExpress yang masih berjuang di garda terdepan untuk membantu para pegiat UMKM di seluruh Indonesia dapat terus menjalankan bisnis mereka.
"Mari kita bekerja sama untuk melawan pandemi COVID-19 ini serta selalu jaga kesehatan dan keamanan bersama," pungkasnya.
(dob/dob) Next Article Bisnis Dekorasi Ini Tetap Cuan di Tengah Pandemik COVID-19
Most Popular