Internasional

Trump-Kim Bertemu, Bisnis Ini Mencoba Mengail Untung

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
11 June 2018 11:22
Trump-Kim Bertemu, Bisnis Ini Mencoba Mengail Untung
Foto: REUTERS/Kevin Lamarque and Korea Summit Press Pool
Jakarta, CNBC Indonesia - Berbagai pihak mencoba memanfaatkan pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un sebagai peluang meraup untung lebih.

Dilansir dari CNBC International, pertemuan itu akan diadakan di Singapura pada tanggal 12 Juni.

Salah satunya yang coba meraih peruntungan tersebut, Startup teknologi Vybes yang menyewa impersonator (peniru) Trump yang merupakan penduduk AS, Dennis Alan, dan impersonator Kim, keturunan Australia-China, Howard X, selama akhir pekan untuk mempromosikan aplikasi mobile-nya.

Pada acara yang diadakan di mall pusat kota pada hari Sabtu itu, orang-orang diminta untuk mengunduh aplikasi agara dapat ber-selfie dengan salah satu atau keduanya.

Hannes Santana, direktur pemasaran di Vybes, mengatakan perusahaan memutuskan untuk membawa peniru kedua pemimpin itu ke Singapura karena 'Trump dan Kim adalah pemberi pengaruh terbesar di planet ini'.

Dia mengatakan 'ribuan' pengguna mengunduh aplikasi pada hari Sabtu. Lebih dari 500 foto selfie dijual melalui aplikasi dalam waktu sekitar tiga jam.

Ada beragam penawaran bertema pertemuan dan kampanye pemasaran yang memanfaatkan rapat bersejarah tersebut.

Selain itu, perusahaan cryptocurrency cannabis, PotCoin, yang disponsori bintang basket Dennis Rodman, juga berada di Singapura untuk pertemuan itu.

Rodman telah melakukan beberapa kunjungan ke Korea Utara dan mengatakan dalam twitternya baru-baru ini bahwa dia akan memberikan 'dukungan apa pun yang diperlukan' kepada Trump dan Kim.

Sementara itu, toko makanan cepat saji global, KFC, mengganti nama menu kotak ayam goreng menjadi 'Four Peace Meal' di halaman Facebook yang berorientasi di Singapura. 

Restoran Meksiko yang berbasis di Singapura, Lucha Loco membuat taco khusus bernama 'El Trumpo' dan 'Rocket Man'. Hidangan terakhir itu adalah referensi sebutan Trump untuk mitra Korea Utara.

Will Leonard, manajer umum Grup Loco Group, mengatakan restoran menjual habis taco seharga US$7,50 (S $10) itu setiap malamnya sejak dijual pada hari Senin.

Zach Wen, pemilik OSG Bar + Kitchen Singapura, menghadirkan sentuhan Korea dan Amerika pada hidangan tradisional Singapura, nasi lemak, sepiring nasi kelapa dan saus sambal. Dia bersikeras bahwa makanannya, yang ia beri nama Nasi Lemak Harmony, bukanlah tipu muslihat / gimmick dan akan ada di menu secara permanen.

"Harmony adalah upaya harian," katanya.

Wen menambahkan bahwa lebih banyak orang yang mengambil foto, ketimbang membeli hidangan seharga US$16 (S $ 21) itu.

"Mungkin saya tidak banyak menghasilkan, tapi itu tidak masalah," katanya. "Kami ingin menyebarkan harmoni, jadi kami tidak ingin dilihat memanfaatkan pertemuan ini secara komersial."

Dia bahkan memberi penghargaan kepada sikap perdagangan pemimpin AS, mengatakan bahwa hidangan itu menggunakan daging sapi AS "untuk membuat Mr. Trump senang".



Untuk industri perhotelan, hotel banyak menerima pengunjung untuk pertemuan itu.

Royal Plaza on Scotts, sebuah hotel di jantung distrik perbelanjaan Singapura, telah mengalami peningkatan pemesanan sekitar 20% sejak pertemuan pertama kali diumumkan pada bulan April. Patrick Fiat, manajer umum hotel, mengatakan dia mengharapkan akan ada lebih banyak pemesanan selama akhir pekan dan bahwa tingkat hunian harus di 'tingkat 90-an'.

Hotel itu berjarak sekitar 15 menit berjalan kaki ke Shangri-La, tempat Trump diperkirakan akan menginap, dan hanya 10 menit berjalan kaki ke St. Regis, tempat Kim dilaporkan menginap.

Untuk memperingati acara tersebut, Royal Plaza membuat burger kimchi khusus, yang hanya akan dijual selama satu minggu. Hidangan itu baru diluncurkan pada hari Jumat, tetapi Fiat mengatakan burger itu telah menaikkan jumlah pembeli di restoran sebesar 20%.

General managernya mengatakan berharap menjual 500 burger pada akhir minggu, menambahkan bahwa hotel itu akan memberikan versi mini burger pada 12 Juni untuk berbagi kegembiraan dari pertemuan.

Bisnis Singapura mungkin tampak seperti memperoleh keuntungan dari acara tersebut, tetapi Singapura secara keseluruhan harus membayar tinggi untuk kebanggaan penyelenggaraan acara tersebut.

Bahkan, Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, mengatakan kepada media lokal pada hari Minggu bahwa pertemuan Trump-Kim akan menelan biaya sekitar $20 juta dolar Singapura (hampir US$15 juta) untuk menjadi tuan rumah pertemuan.



Next Page
Restoran
Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular