
Dwayne Johnson, Korban Gusuran yang Jadi Bintang Papan Atas
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
07 June 2018 14:31

Jakarta, CNBC Indonesia- Dwayne Johnson atau biasa dikenal The Rock merupakan aktor dengan bayaran tertinggi kedua di dunia. Bagaimana tidak, dia telah mendapatkan total US$ 65 juta (Rp 901 miliar) pada tahun 2017.
Meski begitu, dia tidak menerima kesuksesan begitu saja. Ketika kembali ke negara asalnya Hawaii untuk syuting film mendatang, Disney's Jungle Cruise, Johnson menghabiskan hari Minggu atau hari liburnya untuk merefleksikan masalah yang ia hadapi saat tumbuh dewasa.
"Banyak dari kalian tahu saya dibesarkan di Hawaii dengan keluarga saya di mana kami berjuang, para pria seperti banyak orang di luar sana berjuang untuk membayar sewa, bergegas, melakukan segala yang bisa kami lakukan untuk mendapatkan uang. Kau tahu, kehidupan di sini, ini tidak pernah menjadi mimpiku. Mimpiku adalah bahwa aku tidak ingin digusur lagi," kata Johnson di video yang dia posting di Instagram.
Dwayne menuturkan bahwa pada masa kelam itu dia selalu mendapatkan perlakuan kasar bila tidak membayar sewa sesuai waktu yang ditentukan. Hal tersebut pun akhirnya membuat Dwayne dan keluarga tergusur dari pulau itu.
Sebagai seorang remaja, Johnson menyaksikan orang tuanya berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar. Mobil mereka ditarik dan tidak sanggup bayar kontrakan di apartemen satu kamar mereka. Pada akhirnya, mereka harus meninggalkan negaranya.
Kejadian pun semakin lebih buruk, Johnson yang berusia 14 tahun kala itu telah terlibat perkelahian dan bergabung dengan geng pencurian yang memangsa toko-toko paling sukses di Waikiki. Hal tersebut merupakan bentuk protes karena ia marah pada ayahnya yang tidak bisa apa-apa dan memaksanya untuk pindah 13 kali selama masa kecilnya.
"Kami hidup dalam efisiensi yang menelan biaya US$ 120 (Rp 1,6 juta) seminggu. Kami pulang ke rumah, dan ada gembok di pintu dan pemberitahuan pengusiran. Ibuku mulai menangis. Saya benar-benar membenci perasaan tidak berdaya itu dan tidak pernah menginginkan itu terjadi lagi," kenangnya.
Tidak bisa merasakan hal ini, Johnson pun memutuskan untuk mengambil tindakan sendiri. Dia mulai bekerja di YMCA dan mengatur dirinya untuk menjadi juara gulat pertama dan kemudian menjadi bintang.
"Itu titik kritis. Apa yang bisa saya kendalikan dengan kedua tangan ini?' Satu-satunya hal yang bisa saya lakukan adalah melatih dan membangun tubuh saya. Orang-orang sukses yang saya kenal adalah orang-orang yang membangun tubuh mereka," katanya.
Setelah bertahun-tahun sebagai pegulat profesional, Johnson beralih ke dunia akting, di mana dia sekarang mendapatkan pendapatan tinggi untuk membintangi film seperti Baywatch dan Jumanji.
Ia mendapat sekitar U$ 650.000 (Rp 9 miliar) per episode pada serial Ballers di HBO, di mana ia memainkan superstar football yang sudah pensiun, yang kembali menciptakan dirinya sebagai penasihat keuangan.
Bila dipikir-pikir lagi, kesulitan yang dideritanya berkembang dan memberi pelajaran penting. Dia pun menjalani masa sulit itu dengan tetap kerja keras dan tak putus asa.
"Jika Anda mengalami masa-masa sulit, Anda harus mempertahankan kualitas keyakinan dan kerja keras, karena di sisi lain dari masa-masa sulit itu adalah sesuatu yang lebih baik dan kehidupan yang lebih baik," kata dia.
(gus) Next Article Modal Rp 2,9 Juta Jadi Rp 14 M, Pria Ini Tajir Lewat Celana!
Meski begitu, dia tidak menerima kesuksesan begitu saja. Ketika kembali ke negara asalnya Hawaii untuk syuting film mendatang, Disney's Jungle Cruise, Johnson menghabiskan hari Minggu atau hari liburnya untuk merefleksikan masalah yang ia hadapi saat tumbuh dewasa.
"Banyak dari kalian tahu saya dibesarkan di Hawaii dengan keluarga saya di mana kami berjuang, para pria seperti banyak orang di luar sana berjuang untuk membayar sewa, bergegas, melakukan segala yang bisa kami lakukan untuk mendapatkan uang. Kau tahu, kehidupan di sini, ini tidak pernah menjadi mimpiku. Mimpiku adalah bahwa aku tidak ingin digusur lagi," kata Johnson di video yang dia posting di Instagram.
Dwayne menuturkan bahwa pada masa kelam itu dia selalu mendapatkan perlakuan kasar bila tidak membayar sewa sesuai waktu yang ditentukan. Hal tersebut pun akhirnya membuat Dwayne dan keluarga tergusur dari pulau itu.
Sebagai seorang remaja, Johnson menyaksikan orang tuanya berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar. Mobil mereka ditarik dan tidak sanggup bayar kontrakan di apartemen satu kamar mereka. Pada akhirnya, mereka harus meninggalkan negaranya.
Kejadian pun semakin lebih buruk, Johnson yang berusia 14 tahun kala itu telah terlibat perkelahian dan bergabung dengan geng pencurian yang memangsa toko-toko paling sukses di Waikiki. Hal tersebut merupakan bentuk protes karena ia marah pada ayahnya yang tidak bisa apa-apa dan memaksanya untuk pindah 13 kali selama masa kecilnya.
"Kami hidup dalam efisiensi yang menelan biaya US$ 120 (Rp 1,6 juta) seminggu. Kami pulang ke rumah, dan ada gembok di pintu dan pemberitahuan pengusiran. Ibuku mulai menangis. Saya benar-benar membenci perasaan tidak berdaya itu dan tidak pernah menginginkan itu terjadi lagi," kenangnya.
Tidak bisa merasakan hal ini, Johnson pun memutuskan untuk mengambil tindakan sendiri. Dia mulai bekerja di YMCA dan mengatur dirinya untuk menjadi juara gulat pertama dan kemudian menjadi bintang.
"Itu titik kritis. Apa yang bisa saya kendalikan dengan kedua tangan ini?' Satu-satunya hal yang bisa saya lakukan adalah melatih dan membangun tubuh saya. Orang-orang sukses yang saya kenal adalah orang-orang yang membangun tubuh mereka," katanya.
Setelah bertahun-tahun sebagai pegulat profesional, Johnson beralih ke dunia akting, di mana dia sekarang mendapatkan pendapatan tinggi untuk membintangi film seperti Baywatch dan Jumanji.
Ia mendapat sekitar U$ 650.000 (Rp 9 miliar) per episode pada serial Ballers di HBO, di mana ia memainkan superstar football yang sudah pensiun, yang kembali menciptakan dirinya sebagai penasihat keuangan.
Bila dipikir-pikir lagi, kesulitan yang dideritanya berkembang dan memberi pelajaran penting. Dia pun menjalani masa sulit itu dengan tetap kerja keras dan tak putus asa.
"Jika Anda mengalami masa-masa sulit, Anda harus mempertahankan kualitas keyakinan dan kerja keras, karena di sisi lain dari masa-masa sulit itu adalah sesuatu yang lebih baik dan kehidupan yang lebih baik," kata dia.
(gus) Next Article Modal Rp 2,9 Juta Jadi Rp 14 M, Pria Ini Tajir Lewat Celana!
Most Popular