4 Pesan Jokowi untuk Para Pengusaha Kreatif Muslim

Arina Yulistara, CNBC Indonesia
19 April 2018 15:12
Para desainer muslim harus mengembangkan ciri khas dan memanfaatkan teknologi dengan maksimal.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Perhelatan Muslim Fashion Festival (Muffest) 2018 dibuka hari ini, Kamis (19/4/2018) sampai Minggu (22/4/2018). Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembukaan Muffest 2018 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakart Pusat.

Saat peresmiannya, Jokowi memberikan empat pesan untuk para pelaku usaha kreatif khususnya busana muslim. Pertama, Jokowi meminta para pelaku mode untuk bisa membuat busana muslim Indonesia memiliki ciri khas. Menurut pria asal Solo itu, Indonesia belum mempunyai gaya khas untuk busana muslim.

"Pada kesemptaan yang baik ini di Muffest saya mau titip beberapa hal, pertama marilah kita kerja sama supaya busana muslim Indonesia ada ciri khasnya. Sama seperti gaya busana muslim di Saudi, Emirat, Turki, bagaimana kita kembangkan gaya busana muslim khas Indonesia," ujar Jokowi di acara pembukaan Muffest 2018, Plenary Hall, JCC, Kamis pagi (19/4/2018).

Pesan selanjutnya, Jokowi meminta pelaku usaha modest wear untuk memadukan unsur modern dan tradisional yang memiliki sentuhan Nusantara. Selain dari sisi gaya dan desain, Jokowi juga menganjurkan perancang Indonesia untuk berkolaborasi. Kolaborasi dilakukan tak hanya di bidang fesyen tapi dengan berbagai sektor lainnya.

"Perlu bersinergi dengan sektor lain seperti olahraga. Contohnya inovasi dari Nike, mereka mengeluarkan Nike Pro Hijab, produk yang cukup canggih agar atlet muslim bisa berprestasi dan tetap mencerminkan unsur busana muslim. Itu bagus," lanjutnya.

Terakhir, tak lupa Jokowi mengingatkan untuk memperhatikan aspek teknologi yang sangat berpengaruh terhadap industri fesyen Indonesia saat ini. Ia mengaku mendapat laporan banyak pelaku fesyen ritel offline mengalami penurunan karena kalah bersaing di era digital.

Jokowi berharap para pelaku industri fesyen lokal untuk mempertimbangkan digital sebagai alat mendistribusikan produk ke pasar yang lebih luas. Seperti contohnya e-commerce muslim HijUp yang dikatakan Jokowi sudah mampu memberikan contoh baik dan melakukan ekspor ke luar negeri.

"Perhatikan aspek teknologi yang mengalami perkembangannya dahsyat. Banyak kejadian pertokoan di mal, tak hanya di Indonesia, kena dampak pola pegerseran dari offline ke online. Saya juga mendapat laporan pelaku di sektor retail bisnisnya turun karena kurang bisa mengikuti perkembangan zaman. Saya lihat ada satu contoh pendekatan yang baik dan progresif seperti e-commerce HijUp untuk fashion muslim, dia bagus karena sudah memperhatikan aspek teknologi," papar Jokowi lagi sebelum menyudahi pembicaraan.
(roy/roy) Next Article Indonesia Perlu Belajar dari Turki Soal Dagang Busana Muslim

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular