Terungkap! Perusahaan Global Prioritaskan Hal Ini Sebelum Inovasi
Jakarta, CNBC Indonesia - Standard Chartered telah merilis laporan terbaru berjudul "Future of Trade: Digitalisation". Laporan tersebut mengungkapkan bahwa di luar euforia seputar teknologi baru termasuk kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dan aset digital, hampir 7 dari 10 pemimpin perusahaan berfokus pada pembangunan sistem dasar yang kuat dalam jangka pendek dan menengah terutama komputasi awan.
AI (55%) dan aset digital (50%) menjadi pelengkap tiga pendorong utama yang membentuk masa depan digitalisasi perdagangan. Hal ini mencerminkan pendekatan pragmatis bahwa infrastruktur yang mendasarinya harus kuat sebelum teknologi baru dapat memberikan nilai dalam skala besar.
Laporan ini juga menyebut, terlepas dari manfaat yang dapat dibawa oleh pendorong digitalisasi ini, lebih dari setengah perusahaan menyoroti kurangnya interoperabilitas dan integrasi sebagai tantangan utama yang memperlambat digitalisasi perdagangan.
Tantangan regulasi dan implementasi menambah tekanan, sehingga membuat banyak proses perdagangan bergantung pada sistem tradisional berbasis kertas.
Oleh karena itu, pendekatan dua arah dinilai dapat mengatasi keadaan fragmentasi struktural saat ini. Pertama adalah mempromosikan perdagangan yang didukung secara digital melalui Perjanjian Ekonomi Digital (DEA). Semua perusahaan menganggap DEA sangat penting dalam mengatasi masalah interoperabilitas dan hambatan regulasi.
DEA pun turut menetapkan kerangka kerja regulasi lintas batas yang mencakup aktivitas digital. Di samping itu, lebih dari setengah perusahaan yang jadi responden juga berharap lebih banyak pasar akan bergabung dengan DEA dan menetapkan standar umum.
Kedua adalah meningkatkan transformasi melalui kemitraan strategis. Hampir 80% responden bekerja sama dengan pihak ketiga dalam upaya digitalisasi untuk mengatasi tantangan seperti kekurangan tenaga kerja dan biaya tinggi guna mencapai implementasi yang lebih cepat dan efisien.
Kepala Global, Perbankan Transaksi, Standard Chartered, Michael Spiegel mengatakan, perdagangan global sedang mengalami transformasi yang mendalam dan digitalisasi turut mempercepat laju perubahan dan membentuk kembali cara berbisnis terhubung, bertransaksi, dan tumbuh.
"Dengan memprioritaskan aliran data yang terhubung, kepatuhan, dan konsistensi, perusahaan menyiapkan panggung bagi teknologi seperti kecerdasan buatan dan aset digital untuk berkembang secara bertanggung jawab dan efisien. Ketika lapisan dasar ini kuat, inovasi dapat mempercepat dan mempertahankan pertumbuhan jangka panjang di seluruh rantai nilai global," ungkap dia dalam keterangan resmi, ditulis Senin (17/11/2025).
Standard Chartered turut berbangga karena telah berperan utama dalam evolusi ini. Spiegel menyebut, Standard Chartered berinvestasi dalam platform berbasis cloud yang menghubungkan ekosistem, mendigitalisasi proses pembiayaan perdagangan dari ujung ke ujung, serta bersama-sama menciptakan solusi yang membuat perdagangan global lebih sederhana, lebih cerdas, dan lebih berkelanjutan.
Tak ketinggalan, lebih dari 80% responden mencari mitra perbankan untuk memberikan nasihat tentang digitalisasi dan adopsi aset digital. Temuan dari Standard Chartered ini menyoroti kebutuhan yang kuat bagi berbagai pihak, termasuk bank, perusahaan teknologi finansial (fintech), penyedia layanan, dan regulator, untuk bekerja sama guna membuka potensi penuh perdagangan yang didukung teknologi digital sekaligus memastikan bahwa inovasi memberikan manfaat bagi para peserta di setiap tingkatan rantai nilai.
(dpu/dpu)[Gambas:Video CNBC]