
Video: Fintech Perluas Layanan Hingga Pelosok, Kendala Ini Jadi PR
Jakarta, CNBC Indonesia- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peran layanan keuangan berbasis teknologi atau financial technology (Fintech) untuk mempercepat inklusi keuangan sekaligus menumbuhkan ekosistem keuangan digital yang tetap aman.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech), Firlie H. Ganinduto menyebutkan bahwa fintech memiliki 25 Jenis bisnis yang berbeda, salah satunya pinjaman daring atau pindar. Dimana Fintech berperan dalam peningkatan inklusi keuangan dengan memberikan layanan keuangan hingga daerah pelosok Indonesia dan menjangkau nasabah unbanked dengan memanfaatkan teknologi digitalisasi.
Saat ini layanan fintech masih didominasi di Pulau Jawa dengan pengguna didominasi adalah warga usia produktif berusia 26-35 tahun dengan kelompok berpenghasilan paling banyak di Rp5-10 juta per bulan. Oleh karena itu dibutuhkan upaya peningkatan literasi keuangan yang lebih masif untuk semakin menjangkau nasabah yang lebih luas di luar Pulau Jawa yang diharapkan bisa menopang pertumbuhan ekonomi.
Di sisi lain, tech winter masih menjadi tantangan industri fintech seiring dengan menurunnya jumlah pendanaan ke fintech yang dipengaruhi oleh kurangnya pelaksanaan "governance" dan compliance" oleh industri itu sendiri. Lalu seperti apa upaya menjawab tantangan dan peluang pengembangan inovasi fintech?
Selengkapnya simak dialog Sarah Ariantie dengan Sekretaris Jenderal Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech), Firlie H. Ganinduto dalam Profit, CNBC Indonesia (Selasa, 14/10/2025)
-
1.
-
2.
-
3.