
Raksasa Teknologi Tumbang, Ramai-ramai Dihantam Petaka Trump

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham raksasa teknologi Amerika Serikat kompak anjlok pada perdagangan Jumat (10/10/2025) setelah Presiden Donald Trump kembali mengancam akan menaikkan tarif impor terhadap barang-barang asal China.
Aksi jual besar-besaran di pasar membuat kapitalisasi pasar sejumlah perusahaan teknologi terpangkas hingga US$770 miliar.
Tiga nama besar, Amazon, Nvidia, dan Tesla, masing-masing turun sekitar 5%. Tekanan jual yang meluas menyeret indeks Nasdaq melemah 3,6% dan S&P 500 jatuh 2,7%, menjadi penurunan harian terburuk sejak April lalu.
Setelah penutupan pasar, Trump mengumumkan lewat media sosial bahwa Amerika Serikat akan memberlakukan tarif 100% terhadap produk China, demikian dikutip dari CNBC Internasional, Senin (13/10/2025).
Ia juga menyebut mulai 1 November mendatang pemerintah AS akan menerapkan kontrol ekspor untuk seluruh perangkat lunak penting. Pernyataan tersebut semakin mengguncang pasar dan membuat saham-saham teknologi kembali turun sekitar 2% dalam perdagangan setelah jam bursa.
Ancaman tarif baru ini menghentikan reli panjang sektor teknologi yang selama berbulan-bulan didorong oleh optimisme terhadap investasi besar-besaran di bidang kecerdasan buatan (AI).
Nvidia, yang baru bulan lalu menjadi perusahaan pertama dengan kapitalisasi pasar US$4,5 triliun, kehilangan hampir US$229 miliar nilai pasarnya hanya dalam satu hari perdagangan.
OpenAI, pengembang ChatGPT yang bergantung pada GPU Nvidia melalui penyedia cloud seperti Microsoft, disebut masih mencatat lonjakan permintaan. Namun hal itu tak cukup menahan dampak sentimen negatif.
Microsoft sendiri kehilangan sekitar US$85 miliar kapitalisasi pasar, seiring tekanan terhadap saham-saham sektor AI dan cloud computing.
Nasib serupa dialami Amazon. Saham raksasa e-commerce tersebut kini turun 2% secara year-to-date setelah kehilangan nilai pasar sekitar US$121 miliar pada Jumat.
"Masih banyak spekulasi tentang dampak tarif terhadap harga ritel dan konsumsi," ujar CEO Amazon Andy Jassy pada Juli lalu. "Sebagian besar sejauh ini tidak akurat dan disalahartikan," imbuhnya.
Tesla juga ikut terjun bebas. Produsen mobil listrik itu kehilangan sekitar US$71 miliar nilai pasar hanya beberapa hari setelah memperkenalkan lini kendaraan baru dengan harga lebih murah.
Raksasa teknologi lain juga tidak luput dari tekanan. Saham induk Google, Alphabet, turun 2%, sementara Meta, induk Facebook, merosot hampir 4%.
Pasar kini menantikan laporan keuangan kuartal ketiga sejumlah emiten besar. Tesla dijadwalkan merilis kinerjanya pada 22 Oktober, diikuti Microsoft sepekan kemudian, sementara Nvidia akan melaporkan hasilnya pada November.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Dagang AS-China Berakhir, Ramai-ramai Panen Cuan
