Pendaftaran Internet 100 Mbps Dibuka, Ini Alasan Indosat Tak Ikut

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
07 October 2025 18:35
Indosat Ooredoo Hutchison. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Indosat Ooredoo Hutchison. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menegaskan bahwa setiap langkah investasi perusahaan, termasuk potensi lelang frekuensi baru, selalu dilakukan dengan pertimbangan matang.

Director & Chief Business Officer IOH, Muhammad Buldansyah, mengatakan perusahaan tidak serta-merta menggelontorkan dana besar tanpa perhitungan yang jelas.

"Jangan dilihat modalnya habis-habisan. Semua yang Indosat lakukan selalu berdasarkan pertimbangan ekonomi, bisnis, dan dukungan terhadap objektif pemerintah," ujar Danny saat pertemuan dengan median di Kantor IOH, Jakarta Pusat, Selasa (7/10/2025).

Ia menambahkan, fokus utama Indosat bukan sekadar memperbesar investasi, melainkan memastikan industri telekomunikasi tumbuh sehat dan berkelanjutan.

Saat disinggung mengenai rencana Indosat mengikuti lelang spektrum berikutnya di pita frekuensi 700 MHz dan 2,6 GHz, Danny belum memberikan kepastian.

"Yang nanti, nanti aja, ada sesinya. Nanti ada waktunya dispill," ujarnya singkat.

Dikabarkan baru-baru ini bahwa Indosat mengundurkan diri dari lelang frekuensi 1,4 GHz untuk layanan akses nirkabel pita lebar atau Broadband Wireless Access (BWA) 2025. Frekuensi 1,4 GHz digadang-gadang akan merealisasikan internet murah dengan kecepatan 100 Mbps.

Menurut laporan Komdigi, dua calon peserta, termasuk PT Indosat Tbk dan PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk tidak lolos administrasi. Kedua perusahaan tersebut sebelumnya telah menyampaikan pengunduran diri melalui surat resmi kepada panitia seleksi.

Dari lima peserta yang menyerahkan dokumen permohonan, hanya tiga perusahaan yang dinyatakan lolos dan berhak melanjutkan ke tahap lelang harga.

Ketiga perusahaan tersebut adalah:

PT Eka Mas Republik

PT Telemedia Komunikasi Pratama

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.

Telkom (TLKM) adalah induk dari PT Telekomunikasi Selular yang beroperasi dengan brand Telkomsel. Dua perusahaan lain yang masih mengikuti proses lelang internet murah 100 Mbps adalah Telemedia Komunikasi Pratama yang merupakan anak usaha Surge (WIFI) dan Eka Mas Republik yang mengoperasikan layanan internet MyRepublic.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tarif Internet Murah 100 Mbps Belum Tentu Rp100 Ribu, Ini Kata Komdigi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular