
Muncul Modus Terbaru Bajak Akun WhatsApp Lewat Voting Online

Jakarta, CNBC Indonesia - Peneliti keamanan siber Kaspersky menemukan modus phishing baru yang menyasar pengguna WhatsApp lewat skema vote palsu.
Modus ini digunakan untuk membajak akun WhatsApp dengan memanfaatkan kepercayaan pengguna terhadap kontes online.
Serangan bermula saat korban diarahkan ke situs yang menyerupai halaman voting resmi. Situs itu menampilkan foto atlet atau tokoh lain dengan tombol "Vote" lengkap dengan penghitung suara palsu, sehingga terlihat meyakinkan. Situs juga menjanjikan hadiah dari sponsor bagi pemenang setelah melakukan "otorisasi".
Begitu pengguna menekan tombol "Vote" atau "Authorize", mereka dibawa ke laman palsu yang meminta login cepat via WhatsApp. Korban kemudian diminta memasukkan nomor ponsel yang terhubung ke WhatsApp.
Dari situ, pelaku menggunakan fitur WhatsApp Web untuk masuk dengan kode enam digit. Saat korban mengetikkan kode tersebut, sesi web yang dikendalikan pelaku otomatis aktif, sehingga akun bisa diambil alih.
"Kami melihat kontes online dengan sistem voting saat ini sangat populer, dan ini dimanfaatkan oleh pelaku untuk mengeksploitasi kepercayaan pengguna," ujar Tatyana Shcherbakova, Web Content Analyst di Kaspersky, dikutip dari Mirror, Kamis (25/9/2025).
Dengan kombinasi rekayasa sosial dan antarmuka palsu yang meyakinkan, pelaku mencuri data sensitif lewat partisipasi pengguna.
Kaspersky merekomendasikan beberapa langkah untuk mencegah pembajakan akun WhatsApp, antara lain mengaktifkan verifikasi dua langkah, memastikan keaslian situs web sebelum memasukkan data pribadi.
Perusahaan asal Rusia itu juga merekomendasikan agar pengguna tidak pernah membagikan kode verifikasi, serta menggunakan perangkat lunak keamanan terpercaya untuk memblokir tautan berbahaya.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AI Jadi Senjata Baru Maling M-Banking, Kenali Modusnya
