Indosat Luncurkan 'Satpam AI' Pertama Buatan RI Buat Lawan Pencuri

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
Kamis, 07/08/2025 15:48 WIB
Foto: Indosat Ooredoo Hutchison. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) meluncurkan inovasi terbarunya dalam memperkuat perlindungan digital masyarakat Indonesia.

Berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi), Indosat meluncurkan fitur Anti-Spam dan Anti-Scam, sebuah solusi berbasis kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI) yang dirancang untuk melindungi pengguna dari berbagai ancaman penipuan digital yang terus meningkat.


Solusi ini hadir sebagai respons terhadap ancaman siber yang selama ini banyak terjadi di tengah masyarakat.

Berdasarkan Asia Scam Report 2024 dari Global Anti-Scam Alliance (GASA), sebanyak 65% masyarakat Indonesia menerima upaya penipuan setiap minggunya, mulai dari pesan teks phishing, tawaran kerja palsu, hingga skema penipuan investasi. Kondisi ini menunjukkan urgensi atas perlindungan digital yang lebih kuat dan inklusif.

Fitur ini bekerja secara otomatis dan real-time untuk mendeteksi pengirim pesan atau penelepon mencurigakan, menyaring potensi ancaman, serta memberikan peringatan kepada pelanggan.

Teknologi ini dikembangkan di atas fondasi AIvolusi5G, sebuah kombinasi AI dengan jaringan 5G milik Indosat. Karena memiliki kemampuan pemrosesan langsung di jaringan (on-network), fitur ini tidak memerlukan perangkat canggih atau koneksi premium, sehingga dapat diakses oleh semua kalangan, di mana pun mereka berada.

CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha menegaskan bahwa fitur ini sepenuhnya dibangun di dalam negeri, menggunakan teknologi canggih dari GPU Nvidia Blackwell di AI Factory milik Indosat yang berlokasi di Indonesia.

"Ini adalah sesuatu yang dibangun di Indonesia untuk Indonesia. Bukan produk impor, bukan hasil resell dari luar. Dan semuanya dilatih di sini, oleh talenta Indonesia," ujar Vikram saat peluncuran fitur Anti-Spam da Anti-Scam di Kantor IOH, Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2025).

Fitur ini didukung oleh jaringan 5G berlatensi rendah yang memungkinkan pemrosesan data secara instan. Kombinasi AI dan 5G ini, menurut Vikram, menjadikan Indonesia salah satu negara pertama di dunia yang menerapkan teknologi ini untuk masalah riil di lapangan.

"Hari ini, pencuri tidak datang secara fisik. Mereka datang secara virtual. Kita harus jauh di depan mereka," jelasnya.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ancaman Siber Jadi Bom Waktu Transformasi Teknologi, Solusinya?