Startup Tak Terkenal Tiba-tiba Sudah Kalahkan Nvidia

Redaksi, CNBC Indonesia
06 August 2025 20:25
Palantir Technologies. (Photo by Fabrice COFFRINI / AFP)
Foto: Palantir Technologies. (AFP/FABRICE COFFRINI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham Palantir Technologies meroket hampir 9% pada pembukaan perdagangan Selasa (5/8) waktu setempat. Hal tersebut didorong prediksi pendapatan tahunan perusahaan yang ditingkatkan untuk kedua kalinya pada 2025 ini.

Bisnis Palantir Technologies kian moncer lantaran permintaan layanan berbasis AI yang meningkat dari pemerintah dan klien swasta lainnya. Padahal, nama Palantir Technologies sebelumnya tak populer seperti Google, OpenAI, dkk.

Popularitas Palantir Technologies meningkat setelah mendapat beberapa kontrak besar dari pemerintahan Donald Trump. Bisnis yang ditawarkan startup tersebut juga memang relevan untuk kebutuhan saat ini.

Para investor bertaruh besar pada layanan analisa data dan software pertahanan berkelas militer yang ditawarkan Palantir Technologies. Anggaran besar yang digelontorkan pemerintah AS untuk meningkatkan teknologi pertahanannya menjadi 'durian runtuh' bagi startup yang didirikan pada 2003 tersebut.

Dalam 3 tahun terakhir, saham Palantir Technologies sudah naik lebih dari 600%. Sepanjang tahun ini, Palantir Technologies menjadi emiten dengan kinerja terbaik.

Bahkan, pertumbuhan Palantir Technologies sudah jauh mengalahkan perusahaan-perusahaan top lainnya seperti Nvidia, IBM, Microsoft, dan Lockheed, dikutip dari Reuters, Rabu (6/8/2025).

Beberapa analis telah menyatakan kekhawatiran tentang valuasi perusahaan yang terlalu tinggi. Saham Palantir Technologies diperdagangkan lebih dari 200 kali lipat estimasi pendapatan 12 bulan ke depan.

Hal ini menjadikan Palantir Technologies sebagai perusahaan yang paling overvalued di indeks S&P 500, dibandingkan dengan raksasa AI Nvidia yang 'hanya' 34,81 kali lipat.

"Palantir sudah bukan vendor pemerintah semata. Startup ini menjadi mitra yang sangat diperlukan untuk perusahaan dan revolusi AI," kata Jacob Falkencrone, kepala strategi investasi global di Saxo.

Analis Wedbush memprediksi kapitalisasi pasar Palantir Technologies akan tembus triliunan dolar AS dalam beberapa tahun ke depan karena AI yang kian meledak.

Saat ini, kapitalisasi pasar Palantir Technologies senilai US$411,05 miliar. Startup yang turut didirikan Peter Thiel tersebut menduduki peringkat ke-23 sebagai perusahaan paling bernilai di dunia.

Palantir Technologies bisa dibilang sebagai perusahaan yang paling mendapat berkah dari pemerintahan Trump. Pada tahun ini, Palantir Technologies telah mengamankan kontrak senilai US$30 juta dari Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE).

Selain itu, pada pekan lalu, Angkatan Darat AS mengatakan akan menggelontorkan US$10 miliar untuk layanan Palantir hingga dekade mendatang.

"Pertumbuhan Palantir yang luar biasa tidak menunjukkan tanda-tanda melambat. Kemampuannya untuk tumbuh dalam skala besar telah diremehkan oleh sebagian besar pasar," kata Matt Britzman, analis ekuitas senior di Hargreaves Lansdown.

Penjualan Palantir Technologies ke pemerintah AS melonjak 53% menjadi US$426 juta pada kuartal-II (Q2) tahun ini, mewakili lebih dari 42% dari total pendapatan Q2 sekitar US$1 miliar.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Dunia Tercengang, Nvidia Jadi Perusahaan USD 4 Triliun Pertama

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular